Kupang (Antara Sulsel) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melengkapi kekurangan naskah ujian nasional SMP/MI di empat Kabupaten Pulau Sumba dan Kabupaten Nagekeo.

"Dari hasil pendataan di sejumlah sekolah daerah itu masih ada banyak kekurangan naskah dan karena itu kami sudah lengkapinya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Alo Min di Kupang, Minggu.

Menurut dia, kekurangan naskah di sejumlah sekolah daerah-daerah itu sangat banyak dan karena itu perlu dilengkapi dari provinsi. "Dan hal itu sudah dilakukan dan sampai hari ini informasinya sudah lengkap," katanya.

Jika kondisi kekurangan itu dalam jumlah kecil dan bisa diperbanyak, maka pihak penyelenggara melalui dinas setempat bisa melakukan penambahan atau perbanyak naskah yang ada. "Tentunya dengan pengawasan agar naskahnya tidak bocor ke para peserta," katanya.

Hingga hari Minggu ini, laporan semua daerah telah rampung menerima soal ujian nasional. Dan sesuai jadwal hari ini juga atau H-2 pelaksanaan, seluruh naskah itu harus sudah disalurkan ke seluruh sekolah penyelenggara.

Proses penyaluran agar dilakukan dengan pengawasan sehingga tetap terjamin kerahasiaan dokumen tersebut hingga hari pelaksanannya. "Kami yakin seluruh proses akan berjalan lancar dan aman hingga pelaksanannya nanti," kata Alo Min.

Secara keseluruhan, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menafaatkan jasa PT Pos Indonesia untuk menyalurkan naskah ujian nasional SMP/MI di seluruh wilayah berbasis kepulauan tersebut.

Selain memanfaatkan jasa pengiriman PT Pos Indonesia, Pemerintah NTT juga memanfaatkan jasa pelayaran ferry milik PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) untuk menyalurkan naskah UN tersebut ke sejumlah daerah kepulauan yang ada.

Pola penyaluran naskah ujian nasional SMP/MI kata Alo Min memanfaatkan waktu atau jadwal pelayaran ferry yang ada di seluruh lintasan provinsi selaksa nusa ini.

Pola penyaluran dengan jasa PT Pos Indonesia melalui jasa ferry itu sudah menjadi langganan yang saban tahun dilakukan. Hal itu mengingat hanya jangkauan pelayaran ferry sajalah yang mampu menembus seluruh wilayah kabupaten yang berada di masing-masing pulau itu.

Dia mengaku karena mengikuti jadwal pelayaran ferry, maka seluruh naskah UN sudah sampai di setiap kabupaten yang ada di daerah ini. "Sudah ada laporan dari pihak dinas kabupaten dan kota di seluruh provinsi ini bahwa naskah sudah diterima," katanya.

Hingga saat ini lanjut dia, tidak ada lagi persoalan terkait naskah ujian nasional. "Semuanya sudah lengkap namun jika masih ada yang kurang bisa diperbanyak oleh pihak sekolah penyelenggara," katanya.

Dia menyebut, untuk ujian nasional kali ini, ada sebanyak 105 ribu peserta yang berasal dari 1.623 SMP/MI seluruh wilayah provinsi ini.

Dari jumlah itu, hanya ada 24 SMP yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). "Selebihnya masih berbasis pensil dan kertas," katanya.

Dia berharap semua sekolah yang ada telah mempersiapkan siswanya secara matang untuk mengikut ujian akhir tersebut. "Ini demi kepentingan peningkatan sumber daya dan keberlanjutan studi para siswa ke sekolah lanjutan nantinya," kata Alo Min.

Pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MI akan dilangsungkan pada Selasa 2 Mei sampai 4 Mei dilanjut pada 8 Mei mendatang serempak di seluruh Indonesia. 

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024