Makassar (Antara Sulsel) - Sebanyak 30 orang pejabat asal Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), melakukan studi banding untuk melihat secara langsung sistem pelayanan publik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami ke Makassar ini karena mengetahui kalau kota ini sangat berkembang dan pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata nasional selama beberapa tahun terakhir," ujar Asisten III Bidang Administrasi Setda Kabupaten Bulungan Cornelis Elbaar di Makassar, Senin.

Ia memboyong sejawatnya dalam rangka kunjungan pembanding atau `benchmarking` pendidikan dan pelatihan pimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Kabupaten Bulungan.

Menurut Cornelis Elbaar, Kota Makassar dipilih sebagai objek lokus studi banding karena telah mengalami kemajuan yang signifikan pada berbagai sektor pembangunan, khususnya pelayanan publik.

"Pemkot Makassar sudah meraih berbagai penghargaan dari pemerintah pusat, dan ini merupakan dasar Makassar layak kami jadikan sebagai obyek lokus benchmarking," ujarnya.

Sebagai objek lokus, kata dia, Pemkot Makassar akan dijadikan sebagai bahan pengumpulan data yang terkait dengan `best practice` atau keunggulan yang dimiliki oleh instansi tempat tujuan seperti Pemkot Makassar.

"Kita akan kaji program tersebut sesuai data yang ada, semoga bisa diterapkan di organisasi perangkat daerah masing-masing di Kaltara," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Makassar Ibrahim Saleh yang menerima rombongan itu memaparkan sejumlah program unggulan yang sekarang ini dijalankan pemerintah daerah itu.

Beberapa program unggulan Pemkot Makassar yang mengadopsi bahasa lokal, bahasa asing, dan bahasa Indonesia seperti Makassarta Tidak Rantasa (MTR), Lihat Sampah Ambil (Lisa), Home Care (Dottoro`ta), Lorong Garden (Longgar), dan Badan Usaha Lorong (BULo).

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024