Makassar (Antara Sulsel) - Empat Pondok Pesantren berhasil keluar menjadi pemenang dari puluhan peserta dalam lomba Musabaqah Kitab Kuning (MKK) digelar sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa Sulawesi Selatan, Minggu.

Kompetisi yang dipusatkan di Pondok Pesantren Ittihadu Usroti Wal Jamaah DDI Lerang-Lerang Kabupaten Pinrang, Sulsel.  Empat pesantren tersebut yakni, Pondok Pesantren DDI Mangkoso Kabupaten Barru, Pondok Pesantren DDI Lerang-lerang Pinrang, Pondok Pesantren Lilbanat Pare-Pare, Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang Wajo.    Keempat pesantren pemenang untuk keseluruhan kategori kitab Kuning dilombakan adalah Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali dan kitab Alfiyah Ibnu Malik, Putera dan Puteri.

Ketua DPC PKB Pinrang, Alimuddin Budung saat menutup acara MKK tersebut mendoakan seluruh finalis dan seluruh peserta bisa mengikuti jejak para ulama, yang bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang dijabarkan di kitab kuning dalam kehidupan masyarakat dan mengetengahkan ummat yang moderat.

"Semoga makin banyak santri yang makin sukses dan jadi pemimpin besar. Kompetisi ini adalah bagian dari bentuk kehidupan serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata dia dalam siaran persnya diterima di Makassar.

Sementara pengasuh Pondok Pesantren Ittihadu Usroti Wal Jamaah DDI Lerang-Lerang, AGH KH Yunus Samad, pada kesempatan itu menyambut baik ajang perlombaan khas pesantren ini.

Hal itu terlihat dari antusiasme peserta yang ikut berkompetisi dalam kegiatan tersebut sejak di mulainya hingga penutupan acara.

"Negara sedang mengalami tantangan, banyaknya organisasi yang merongrong negara, pesantren akan tegas menjaga Islam ahlusunnah wal jamah paham moderat, demi menjaga keutuhan negara,"ujar dia.

 Hal senada juga dikemukakan Ketua DKW Garda Bangsa Sulsel, Zulfikar Limolang, bahwa tujuan MKK itu adalah menjaga dan melestarikan tradisi kajian kitab kuning yang telah lama mengakar kuat di pesantren, di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

"MKK bisa mengukuhkan kembali kesadaran generasi muda tentang pentingnya Kitab Kuning sebagai Khazanah Ilmu Pengetahuan Islam dan Pesanatren," paparnya.

Diketahui, MKK digelar kali kedua tersebut telah mengalami peningkatan jumlah peserta dan pesantren. Kegiatan yang dihelat dua hari tersebut, mengundang sejumlah dewan juri dari kalangan ulama dan kiai.

Pemenang Musabakah Kitab Kuning Kitab AlfiyahIbnu Malik yakni kategori putra juara pertama, Ahmad  Faiz dari Pondok Pesantren DDI Lerang-lerang Kabupaten Pinrang, juara kedua Farid Wajdi dari Pondok Pesantren Darul Muttaqin Kabupaten Maros.

Selanjutnya, juara ketiga, Edi dari Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang Wajo. Sedangkan untuk ketegori puteri,
juara pertama Rustiyahningsih dari Pondok Pesantren Lilbanat Kota Pare-Pare,  juara dua Nurul Izmi dari Pondok Pesantren Lilabanat Pare-Pare.

Untuk juara ketiga, Sitti Fatimah dari Pondok Pesantren DDI lerang-lerang. Dan lomba Kitab Ihya Ulumuddin, juara satu kategori Putera yakni Rusdiyansyah dari Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru. juara dua, Khaerul Ahkam dari Pondok Pesantren Ulul Albab Kota Makassar.

Juara tiga Muhammad Irfan dari Pondok Pesantren Darul Muttaqin Maros. Kategori puteri juara pertama, Nurfadhillah Iskandar dari Pondok pesantren As'adiyah Sengkang, juara kedua Nur Admi dari Pondok pesantren DDI Lerang-lerang dan juara ketiga, Nur Hikmah, Pondok pesantren DDI Lerang-lerang.   


Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024