Jakarta (ANTARA) - Pebalap Spanyol Ion Izagirre memisahkan diri dari peloton untuk melaju solo menuju finis etape 12 Tour de France pada Kamis menempuh jalur berbukit melewati perkebunan anggur Beaujolais.
Kemenangan itu mengakhiri penantian tujuh tahun bagi Izagirre yang meraih kemenangan etape pertamanya di Morzine sekaligus menjadi yang kedua bagi tim Cofidis pada Tour de France tahun ini setelah Victor Lafay mempersembahkan kemenangan pertama untuk timnya dalam 15 tahun terakhir di San Sebastien.
Etape hari itu juga menyaksikan kemenangan kedua bagi pebalap Spanyol setelah Pello Bilbao memenangi etape 10 pada Selasa.
Setidaknya terdapat jalur menanjak sepanjang 25km dari Roanne ke Belleville ketika peloton pebalap terpecah ketika menempuh etape sejauh 189km tersebut.
Sejumlah pebalap elit berkelompok pada 80km jelang finis dan bahkan regu itu terpecah-pecah kembali sebelum Izagirre membuat manuver penentu kemenangannya pada tanjakan kelima sekaligus yang terberat yaitu Col de la Croix Rosier, sepanjang 5km dengan gradien delapan persen, 28km sebelum finis.
Baca juga: Tour de France - Pebalap sepeda Denmark Vingegaard jaga kaus kuning hingga etape 9
Baca juga: Jonas Vingegaard asal Desa Nelayan di Denmark menjuarai Tour de France 2022
Izagirre menyerang 2,4km sebelum finis dan tak terkejar oleh lawan-lawannya, membuat pebalap Prancis Mathieu Burgaudeau dan Matteo Jorgensen tertinggal satu menit di belakang untuk finis kedua dan ketiga.
"Saya menyerang pada pendakian terakhir dari jarak yang sangat jauh dan saya dapat mempertahankan perbedaan waktunya untuk meraih kemenangan," kata Izagirre dikutip laman resmi Tour de France.
"Saya yakin dengan kekuatan saya. Saya tahu bahwa apabila saya mendapatkan keunggulan yang cukup, musuh saya tidak akan melihat saya dan itu akan menguntungkan saya."
Di klasemen umum, juara bertahan Jonas Vingegaard masih mempertahankan keunggulan 17 detik atas rival utamanya Tadej Pogacar demi menjaga kaus kuning sebelum menjalani tiga etape berikutnya yang menempuh rute pegunungan.
Etape 13 pada Jumat diprediksi bakal menyaksikan kembalinya pertempuran para pesaing utama saat peloton pebalap berpacu menuju finis di puncak Le Grand Colombier di barisan pegunungan Jura.
"Setiap hari balapan itu berat, hari ini tidak terkecuali," kata Vingegaard.
"Konsekuensi dari kesulitan ini akan terlihat pada pekan ketiga. Semuanya menyiapkan diri untuk Tour de France yang sangat berat.
"Saya akan siap untuk pertarungan besar besok dan semoga saya dapat tampil terbaik."