Makassar (Antara Sulsel) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua New Guinea (PNG) menemukan lima patok yang 30 tahun tertimbun di wilayah perbatasan dua negara.

"Dari 15 patok, Satgas Pamtas menemukan lima patok yang hilang sudah 30 tahun lalu," kata Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti disela-sela upacara penerimaan Satgas Pamtas Darat RI-PNG Yonif Raider 700/WYC di dermaga Lantamal VI, Makassar, Sabtu.

Menurut dia, dari tugas utama pengamanan di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas selain menemukan lima patok, pasukan kebanggan Kodam ini juga berhasil menemukan ladang ganja di tiga titik yang juga menjadi lokasi penemuan senjata standar dan diantaranya buatan Jepang.

Dia mengatakan, sebanyak 780 personil Kodam XIV/Hasanuddin itu dengan bermodalkan peralatan seadanya yakni kaki, karena medannya cukup sulit, tetapi ternyata mampu menemukan lima patok, sehingga dapat menjadi referensi wilayah perbatasan antarnegara.

"Tugas pokok dari prajurit ini adalah tempur, namun jika kondisi keamanan stabil maka melakukan tugas pembinaan teritorial," katanya.

Hal lain yang juga berhasil ditemukan oleh personil Raider 700/WYC, lanjut Pangdam, penemuan kampung baru yang bernama Kampung Digi di Kabupaten Gunung Bintang, Papua. Kampung dengan penduduk sekitar 100 jiwa itu, sebelumnya tidak terdeteksi dan tidak ada pada peta.

Pernyataan itu dibenarkan Danyon Raider 700/WYC Letkol Infantri Horas Sitinjak. Menurut dia, dari informasi di lapangan diketahui, awalnya penduduk desa itu berjumlah sekitar 200 jiwa. Namun kini tinggal 100 jiwa, karena sebagian sudah berpindah.

Pangdam XIV/Hasanuddin berpesan kepada prajuritnya agar setelah melaksanakan tugas di wilayah perbatasan, agar tetap dapat menjaga citra TNI dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024