Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga donor Amerika USAID melalui program Indonesia Urban Water,
Sanitation and Hygene (IUWASH) Plus mendorong pemerintah kabupaten dan
kota agar masyarakat menerapkan pola perilaku hidup sehat.
"Program jangka lima tahunan ini memposisikan IUWASH PLUS sebagai pendamping pemerintah daerah dalam upaya penyelamatan lingkungan untuk semua," kata Advocacy and Communication Advisor IUWASH PLUS, Lina Damayanti di Makassar, Selasa.
Menurut Lina yang berlatarbelakang pendidikan Kesehatan Lingkungan ini, implementasi program ini hanya akan berhasil jika empat elemen dapat bersinergi dan saling mendukung, yakni pengoalahan isu yang mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Dengan sanitasi yang baik, air minum dan lingkungan yang sehat, lanjut dia, akan membantu menyelamatkan lingkungan secara global.
"Apabila elemen pertama sudah dijalankan, maka elemen kedua harus siap yakni penguatan kinerja institusi. Kemudian didukung elemen ketiga yakni penguatan aspek pembiayaan sektor air minum, sanitasi dan perilaku higienis," ujar Lina.
Elemen yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi terkait ketiga sektor yaitu air minum, sanitasi dan perilaku sehat.
Sementara itu pada Diskusi Tematik dengan Media dan Jurnalis, Ketua Forum Kota Sehat Prof Dr Nur Bahri Noer mengatakan, di Kota Makassar sudah terbentuk 145 kelompok kerja (Pokja) yang fokus pada tiga isu tersebut.
"Dari hasil pantauan Pokja ini dan Dinas Kesehatan setempat, diketahui akses air minum baru sekitar 88,05 persen," katanya.
Berkaitan dengan hal itu, dia mengimbau agar program IUWASH PLUS dapat bersinergi dengan program Pemkot Makassar terkait sanitasi, air bersih dan membangun perilaku hidup sehat.
Pada diskusi tematik selain menghadirkan para pelaku media dan ketua perhimpunan jurnalis yakni Ketua PJI Sulsel Abdullah Ratingan dan Ketua AJI Kota Makassar Qodriansyah Agam, juga perwakilan institusi terkait di antaranya perwakilan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas PU Makassar dan Kepala UPTD Pengelolaan Air Limbah, Kota Makassar K Bumbungan.
"Program jangka lima tahunan ini memposisikan IUWASH PLUS sebagai pendamping pemerintah daerah dalam upaya penyelamatan lingkungan untuk semua," kata Advocacy and Communication Advisor IUWASH PLUS, Lina Damayanti di Makassar, Selasa.
Menurut Lina yang berlatarbelakang pendidikan Kesehatan Lingkungan ini, implementasi program ini hanya akan berhasil jika empat elemen dapat bersinergi dan saling mendukung, yakni pengoalahan isu yang mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Dengan sanitasi yang baik, air minum dan lingkungan yang sehat, lanjut dia, akan membantu menyelamatkan lingkungan secara global.
"Apabila elemen pertama sudah dijalankan, maka elemen kedua harus siap yakni penguatan kinerja institusi. Kemudian didukung elemen ketiga yakni penguatan aspek pembiayaan sektor air minum, sanitasi dan perilaku higienis," ujar Lina.
Elemen yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi terkait ketiga sektor yaitu air minum, sanitasi dan perilaku sehat.
Sementara itu pada Diskusi Tematik dengan Media dan Jurnalis, Ketua Forum Kota Sehat Prof Dr Nur Bahri Noer mengatakan, di Kota Makassar sudah terbentuk 145 kelompok kerja (Pokja) yang fokus pada tiga isu tersebut.
"Dari hasil pantauan Pokja ini dan Dinas Kesehatan setempat, diketahui akses air minum baru sekitar 88,05 persen," katanya.
Berkaitan dengan hal itu, dia mengimbau agar program IUWASH PLUS dapat bersinergi dengan program Pemkot Makassar terkait sanitasi, air bersih dan membangun perilaku hidup sehat.
Pada diskusi tematik selain menghadirkan para pelaku media dan ketua perhimpunan jurnalis yakni Ketua PJI Sulsel Abdullah Ratingan dan Ketua AJI Kota Makassar Qodriansyah Agam, juga perwakilan institusi terkait di antaranya perwakilan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas PU Makassar dan Kepala UPTD Pengelolaan Air Limbah, Kota Makassar K Bumbungan.