Bappenas: Lima persen warga Sulsel masih BAB sembarangan
Makassar (ANTARA) - Direktur Perumahan dan Pemukiman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tri Dewi Virgiyanti menyebutkan lima persen warga Sulawesi Selatan masih buang air besar (BAB) sembarangan.
"Secara nasional terdapat 6,2 persen masyarakat yang buang air sembarangan dan Sulsel 5 persen. Ini diharapkan bisa kita tuntaskan untuk tahun-tahun berikutnya," kata Tri Dewi pada penutupan Program USAID IUWASH Plus Regional Sulsel dan Indonesia Timur di Makassar, Selasa.
Ia menyebutkan secara nasional masih ada sekitar 17 juta penduduk Indonesia yang masih mempraktikkan BAB sembarangan termasuk di tempat terbuka.
Selain itu, berdasarkan data Susenas BPS 2020, capaian akses sanitasi layak adalah 79,5 persen, termasuk capaian akses sanitasi aman sebesar 7,6 persen. Sedangkan capaian akses sanitasi layak ini terus meningkat, di mana rata-rata peningkatan akses sanitasi layak per tahun adalah 2,35 persen.
"Di Provinsi Sulawesi Selatan, capaian akses sanitasi layak tahun 2020 juga sudah cukup baik, yaitu 89 persen masyarakat telah memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan 10 persen masuk dalam kategori sanitasi aman," ujar Tri.
Capaian ini diakui tidak lepas dari campur tangan pihak swasta yang mendukung pemerintah serta komitmen masyarakat dalam menjalankan program yang ada.
Salah satunya Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui Program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) telah hadir selama lima tahun di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur.
USAID IUWASH hadir dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku sehat bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Program USAID IUWASH PLUS telah berlangsung di delapan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur sejak pertengahan 2016 yaitu Kota Makassar, Kabupaten Barru, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ternate, serta Kota dan Kabupaten Jayapura pada Maret 2021.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 juga telah ditetapkan target 100 persen penyediaan akses air minum layak, yang 15 persen di antaranya adalah akses air minum aman dan 90 persen penyediaan akses sanitasi layak, dimana 15 persen termasuk akses sanitasi aman.
Bukan itu saja, sesuai target Sustainable Development Goals (SDGs) juga telah mengamanatkan 100 persen akses air minum dan sanitasi aman di tahun 2030.
"Kita juga memiliki target stop praktik (BABS) di tempat terbuka, yaitu 0 persen pada tahun 2024," katanya.
"Secara nasional terdapat 6,2 persen masyarakat yang buang air sembarangan dan Sulsel 5 persen. Ini diharapkan bisa kita tuntaskan untuk tahun-tahun berikutnya," kata Tri Dewi pada penutupan Program USAID IUWASH Plus Regional Sulsel dan Indonesia Timur di Makassar, Selasa.
Ia menyebutkan secara nasional masih ada sekitar 17 juta penduduk Indonesia yang masih mempraktikkan BAB sembarangan termasuk di tempat terbuka.
Selain itu, berdasarkan data Susenas BPS 2020, capaian akses sanitasi layak adalah 79,5 persen, termasuk capaian akses sanitasi aman sebesar 7,6 persen. Sedangkan capaian akses sanitasi layak ini terus meningkat, di mana rata-rata peningkatan akses sanitasi layak per tahun adalah 2,35 persen.
"Di Provinsi Sulawesi Selatan, capaian akses sanitasi layak tahun 2020 juga sudah cukup baik, yaitu 89 persen masyarakat telah memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan 10 persen masuk dalam kategori sanitasi aman," ujar Tri.
Capaian ini diakui tidak lepas dari campur tangan pihak swasta yang mendukung pemerintah serta komitmen masyarakat dalam menjalankan program yang ada.
Salah satunya Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui Program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) telah hadir selama lima tahun di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur.
USAID IUWASH hadir dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku sehat bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Program USAID IUWASH PLUS telah berlangsung di delapan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur sejak pertengahan 2016 yaitu Kota Makassar, Kabupaten Barru, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ternate, serta Kota dan Kabupaten Jayapura pada Maret 2021.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 juga telah ditetapkan target 100 persen penyediaan akses air minum layak, yang 15 persen di antaranya adalah akses air minum aman dan 90 persen penyediaan akses sanitasi layak, dimana 15 persen termasuk akses sanitasi aman.
Bukan itu saja, sesuai target Sustainable Development Goals (SDGs) juga telah mengamanatkan 100 persen akses air minum dan sanitasi aman di tahun 2030.
"Kita juga memiliki target stop praktik (BABS) di tempat terbuka, yaitu 0 persen pada tahun 2024," katanya.