Pemprov Sulsel berkomitmen lanjutkan program sanitasi USAID IUWASH
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan komitmen akan tetap melanjutkan program sanitasi penyehatan lingkungan yang telah diinisiasi oleh USAID IUWASH pada empat kabupaten/kota di provinsi itu yakni Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, Bantaeng dan Barru.
Program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk semua (IUWASH PLUS) merupakan sebuah inisiatif untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Lima tahun terakhir, USAID IUWASH telah melakukan pembinaan dan pendampingan untuk peningkatan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Plt Kepala Bappelitbanda Sulsel Andi Darmawan Bintang di Makassar, Selasa, menyebutkan ada empat aspek yang harus diperhatikan untuk keberlangsungan program, yakni SDM (pemberdayaan masyarakat), organisasi (pelaksana), pembiayaan dan regulasi (aturan yang berlaku).
"Pembiayaan menjadi relatif, jika memang ada yang harus dan tetap ingin dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya," katanya pada penutupan program USAID IUWASH Plus Regional Sulsel dan Indonesia Timur di Makassar.
Dengan demikian pada empat kabupaten yang telah menjadi sasaran, kata Andi Darmawan, diharapkan bisa menjadi contoh dan disebar luaskan kepada wilayah lainnya guna mencapai tujuan dari target sanitasi secara nasional.
Sejak pertengahan 2016 di awal program, USAID IUWASH PLUS mulai memperkuat komponen-komponen kunci yang saling terkait dalam mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman yang inklusif di perkotaan.
Komponen-komponen tersebut adalah peningkatan layanan rumah tangga dan perilaku higiene, penguatan institusi lokal termasuk konservasi air tanah, penguatan pembiayaan sektor dan rumah tangga, serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi.
Berdasarkan data capaian USAID IUWASH PLUS per April 2021 di Sulawesi Selatan, sebanyak 56.205 orang mendapat layanan air minum layak melalui sambungan baru PDAM, 36.720 di antaranya dari kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40 persen terendah (B40).
Selain itu, 135.425 orang mendapat akses sanitasi aman dan 2.050 orang mendapat akses sanitasi layak, 1.890 di antaranya masuk dalam kelompok B40.
Matthew Burton selaku Direktur Kantor Lingkungan USAID Indonesia menyampaikan bahwa USAID IUWASH PLUS telah mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 6, yakni memastikan ketersediaan dan manajemen air minum dan sanitasi aman yang berkelanjutan bagi semua.
"Selama lebih dari lima tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendorong kemandirian di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene," kata Matthew.
Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.
Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti mengatakan Sembilan regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor WASH.
"Meskipun lima tahun bukan waktu yang panjang, kami melihat kolaborasi erat antara mitra dan pendekatan unik USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan," katanya.
Dua dokumen Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMARA) telah disahkan oleh Bupati untuk Mata Air Lotong-Lotong di Kab. Bulukumba dan Mata Air Eremerasa di Kab. Bantaeng.
Selain itu, sebanyak Rp56.5 miliar Anggaran APBD dan lima kemitraan sektor swasta telah dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor WASH. Terbentuknya 10 pengusaha di bidang WASH telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya.
Program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk semua (IUWASH PLUS) merupakan sebuah inisiatif untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Lima tahun terakhir, USAID IUWASH telah melakukan pembinaan dan pendampingan untuk peningkatan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Plt Kepala Bappelitbanda Sulsel Andi Darmawan Bintang di Makassar, Selasa, menyebutkan ada empat aspek yang harus diperhatikan untuk keberlangsungan program, yakni SDM (pemberdayaan masyarakat), organisasi (pelaksana), pembiayaan dan regulasi (aturan yang berlaku).
"Pembiayaan menjadi relatif, jika memang ada yang harus dan tetap ingin dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya," katanya pada penutupan program USAID IUWASH Plus Regional Sulsel dan Indonesia Timur di Makassar.
Dengan demikian pada empat kabupaten yang telah menjadi sasaran, kata Andi Darmawan, diharapkan bisa menjadi contoh dan disebar luaskan kepada wilayah lainnya guna mencapai tujuan dari target sanitasi secara nasional.
Sejak pertengahan 2016 di awal program, USAID IUWASH PLUS mulai memperkuat komponen-komponen kunci yang saling terkait dalam mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman yang inklusif di perkotaan.
Komponen-komponen tersebut adalah peningkatan layanan rumah tangga dan perilaku higiene, penguatan institusi lokal termasuk konservasi air tanah, penguatan pembiayaan sektor dan rumah tangga, serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi.
Berdasarkan data capaian USAID IUWASH PLUS per April 2021 di Sulawesi Selatan, sebanyak 56.205 orang mendapat layanan air minum layak melalui sambungan baru PDAM, 36.720 di antaranya dari kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40 persen terendah (B40).
Selain itu, 135.425 orang mendapat akses sanitasi aman dan 2.050 orang mendapat akses sanitasi layak, 1.890 di antaranya masuk dalam kelompok B40.
Matthew Burton selaku Direktur Kantor Lingkungan USAID Indonesia menyampaikan bahwa USAID IUWASH PLUS telah mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 6, yakni memastikan ketersediaan dan manajemen air minum dan sanitasi aman yang berkelanjutan bagi semua.
"Selama lebih dari lima tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendorong kemandirian di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene," kata Matthew.
Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.
Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti mengatakan Sembilan regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor WASH.
"Meskipun lima tahun bukan waktu yang panjang, kami melihat kolaborasi erat antara mitra dan pendekatan unik USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan," katanya.
Dua dokumen Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMARA) telah disahkan oleh Bupati untuk Mata Air Lotong-Lotong di Kab. Bulukumba dan Mata Air Eremerasa di Kab. Bantaeng.
Selain itu, sebanyak Rp56.5 miliar Anggaran APBD dan lima kemitraan sektor swasta telah dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor WASH. Terbentuknya 10 pengusaha di bidang WASH telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya.