Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku Papua Bambang Kiswono mengatakan hingga April 2017 kinerja perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh positif.

"Total aset perbankan Sulsel sampai dengan April 2017 tumbuh 6,32 persen `year on year` (YoY) dengan total nilai Rp130,86 triliun," kata Bambang usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Kamis.

Sementara dari sisi penyaluran kredit, tumbuh sebesar 10,40 persen (YoY) dengan total nilai Rp107,39 triliun. Jumlah rekening kredit juga tumbuh sebesar 26,6 persen (YoY) dengan jumlah rekening kredit mencapai 1,19 juta rekening.

Penghimpunan dana pihak ketiga oleh perbankan Sulsel, kata dia, juga mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan sebesar 2,95 persen, dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp82,60 triliun.

"Tabungan berkontribusi paling tinggi sebesar 49,26 persen diikuti deposito 34,52 persen dan giro sebesar 16,22 persen," jelasnya.

Rasio antara penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau "loan to deposit

ratio" (LDR), kata dia, juga tinggi dan terus meningkat menjadi 130,01 persen.

"Ini berarti sumber dana kredit perbankan, selain berasal dari DPK dalam Sulsel juga berasal dari luar Sulsel," tutur Bambang.

Di sisi lain, lanjutnya, rasio kredit bermasalah di Sulsel tergolong rendah yakni 2,39 persen atau di bawah "non performing loan" (NPL) nasional yang sebesar 3,05 persen.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut mengapresiasi kinerja perbankan yang mendukung perkembangan perekonomian Sulsel.

"Ini menunjukkan perkembangan perekonomian Sulsel yang kondusif, dan kami berharap ini dapat terus dipertahankan," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024