Mamuju (Antara Sulbar) - Polda Sulbar membangun sebanyak 27 posko pengamanan lebaran Idul Fitri 1438 hijriah tersebar pada enam Kabupaten di provinsi tersebut.
"Selain membangun 27 posko pengamanan juga dibangun empat posko pengamanan lebaran Idul Fitri," kata Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Nandang di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan posko pengamanan dan pelayanan lebaran Idul Fitri yang merupakan operasi Ramadniya Siamasei 2017 tersebut dilaksanakan dengan kerjasama dengan aparat TNI dan sejumlah instansi pemerintah diantaranya, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD dana, Dinas PU dan Balai Jalan Nasional serta lainnya.
Menurut dia, operasi tersebut diharapkan mampu terbangun sinergitas oleh seluruh unsur pengamanan dan pemerintah yang terlibat, sehingga masyarakat Indonesia dan Sulbar pada khususnya dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman, lancar dan dipenuhi dengan rasa kebersamaan.
"Polda Sulbar menurunkan sekitar 1000 personel yang akan mengamankan operasi ini akan berlangsung 19 Juni-4 Juli 2017," katanya.
Ia mengatakan selain di sejumlah titik pos pengamanan dan pelayanan mudik tersebut aparat juga akan bersiaga pada sejumlah titik starategis diantaranya pada bandara dan pelabuhan serta terminal maupun tempat starategis lainnya.
"Saya menghimbau seyogyanya lintas Sulawesi tidak digunakan sholat apalagi perayaan kegiatan pernikahan, karena itu jalan poros utama, harus bebas dari kegiatan-kegiatan yang bisa mengganggu lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran ini," katanya.
"Selain membangun 27 posko pengamanan juga dibangun empat posko pengamanan lebaran Idul Fitri," kata Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Nandang di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan posko pengamanan dan pelayanan lebaran Idul Fitri yang merupakan operasi Ramadniya Siamasei 2017 tersebut dilaksanakan dengan kerjasama dengan aparat TNI dan sejumlah instansi pemerintah diantaranya, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD dana, Dinas PU dan Balai Jalan Nasional serta lainnya.
Menurut dia, operasi tersebut diharapkan mampu terbangun sinergitas oleh seluruh unsur pengamanan dan pemerintah yang terlibat, sehingga masyarakat Indonesia dan Sulbar pada khususnya dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman, lancar dan dipenuhi dengan rasa kebersamaan.
"Polda Sulbar menurunkan sekitar 1000 personel yang akan mengamankan operasi ini akan berlangsung 19 Juni-4 Juli 2017," katanya.
Ia mengatakan selain di sejumlah titik pos pengamanan dan pelayanan mudik tersebut aparat juga akan bersiaga pada sejumlah titik starategis diantaranya pada bandara dan pelabuhan serta terminal maupun tempat starategis lainnya.
"Saya menghimbau seyogyanya lintas Sulawesi tidak digunakan sholat apalagi perayaan kegiatan pernikahan, karena itu jalan poros utama, harus bebas dari kegiatan-kegiatan yang bisa mengganggu lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran ini," katanya.