Gorontalo (Antara Sulsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggelar sidang adat "Tonggeyamo" penentuan 1 Syawal 1438 Hijriyah atau Idul Fitri 2017.

"Adat Tonggeyamo adalah ritual yang digelar untuk penentuan hari besar keagamaan yaitu Idul Fitri maupun Idul Adha. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penentuan sidang adat digelar di rumah dinas Bupati di kompleks perkantoran blok plan Molingkapoto," kata Irphan Pako, salah satu petugas penyelenggara sidang adat tersebut, Sabtu.

Tonggeyamo didahului doa bersama dihadiri para pemangku adat setempat, Bupati Indra Yasin dan Wakil Bupati Roni Imran, serta jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dari TNI dan Polri.

Irphan mengatakan, meski sidang adat digelar berdasarkan perhitungan kalender Hijriyah dan penglihatan bulan melalui musyawarah adat dan kesepakatan bersama, namun pemkab tetap mengacu pada hasil sidang Itsbat penentuan 1 Syawal yang dilakukan pemerintah pusat.

Bupati Indra Yasin mengaku bersyukur pelaksanaan "Tonggeyamo" berlangsung lancar dan sudah ditentukan 1 Syawal 1438 Hijriyah atau perayaan hari raya lebaran Idul Fitri jatuh pada Minggu 25 Juni 2017, sama halnya keputusan pemerintah oleh Menteri Agama RI.

Masyarakat khususnya umat muslim pun diimbau saling menjaga kerukunan umat beragama, khususnya tidak mempermasalahkan jika terjadi perbedaan-perbedaan terhadap hari perayaan tersebut.

"Saya berharap, pelaksanaan perayaan Idul Fitri di daerah ini berlangsung aman, lancar dan kondusif, termasuk seluruh masyarakat diminta sama-sama bertanggungjawab penuh pada kondisi keamanan di wilayah masing-masing," ujar Bupati.

Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah, Olfin Uno mengatakan, 16 titik pelaksanaan sholat Idul Fitri di wilayah itu, diantaranya terfokus di halaman kantor bupati Molingkapoto dan masjid Agung Baiturrahim Moluo di Kwandang. 

Pewarta : Susanti Sako
Editor :
Copyright © ANTARA 2024