Makassar (Antara Sulsel) - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Makassar, Sulawesi Selatan, terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas di Desa Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang menewaskan beberapa orang mahasiswa asal Makassar.

"Kecelakaan itu terjadi Nganjuk, dan ada beberapa orang mahasiswa asal Makassar meninggal dunia. Saya sebagai orang Makassar punya tanggung jawab juga mengabarkan kecelakaan itu agar cepat diketahui keluarganya," ujar Kombes Pol Frans Barung Mangera melalui sambungan telepon dari Makassar-Surabaya, Jumat.

Ia menjelaskan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada Jumat (7/7) pagi, di saat rombongan mahasiswa semester dua di Pondok Pesantren Darussalam Gontor 6 Sawangan, Kabupaten Magelang itu menumpangi mobil Daihatzu Xenia AA 9208 TB itu hendak bersilahturrahmi ke Pondok Pesantren Gontor Kediri.

Perisitwa kecelakaan itu terdapat enam orang mahasiswa, dua orang di antaranya mahasiswa asal Makassar serta empat lainnya dari Bandung, Jember dan Ponorogo.

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel itu menjelaskan kejadian naas itu juga menyebabkan sopir dan dua orang penumpangnya meninggal dunia, setelah mengalami patah tulang, baik kaki maupun tangannya.

"Jujur, saya sedih dengan kecelakaan itu, apalagi dua yang meninggal dunia itu orang dari kampung saya. Saya juga seorang ayah, punya keluarga, apalagi mereka di sini datang untuk belajar, jauh dari keluarganya makanya saya berusaha mengabarkan ini ke Makassar agar keluarganya mengetahui kecelakaan itu," jelasnya.

Dalam peristiwa kecelakaan itu ada tiga orang mahasiswa yang meninggal, di antaranya dua orang mahasiswa asal Makassar meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Nganjuk itu yakni Andi Antrian Fitrawan (20) dan Hidayat Solikhin (20) karena mengalami luka di bagian kepala, dan patah kedua kaki bagian kanan dan kiri.

Kedua korban ini duduk di belakang sopir yang dikemudikan Fikri Abdullah (20) yang juga mahasiswa asal Jember juga meninggal duani. Sedangkan tiga korban lainnya yang duduk di samping kiri sopir serta penumpang di tengah mobil bagian kiri hanya mengalami luka yang cukup serius.

Frans menyebutkan kondisi mobil Xenia pada bagian kanan itu mengalami kerusakan yang sangat parah setelah bertabrakan langsung dengan kendaraan truk tronton yang mengangkut material pasir.

"Karena masih pagi dan mengejar waktu, para mahasiwa ini mengebut kendaraannya dan saat berusaha melambung dengan kecepatan tinggi, ada truk tronton dari arah sebaliknya, sehingga tidak bisa terhindar hingga akhirnya terjadilah kecelakaan itu," ujarnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024