Polda Sulsel tindak 9.482 pelanggar lalu lintas saat Operasi Patuh
Makassar (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan telah menindak sebanyak 9.482 pelanggar lalu lintas saat pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2024 yang dimulai 15 Juli lalu, dan akan berakhir 28 Juli mendatang.
"Penindakan pelanggaran lalu lintas ditindak dengan cara berbeda-beda, ada ditilang secara elektronik (ETLE) statis dan mobile, ada yang manual, maupun diberikan sanksi teguran keras," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel Kombes Pol I Made Agus Prasatya di Makassar, Selasa.
Dari data kepolisian, untuk penindakan melalui ETLE (Electronic Law Traffic Enforcement) Statis dalam sepekan terakhir tercatat sebanyak 1.440 pelanggaran, ETLE Mobile 3.606 pelanggaran, tilang manual 532 pelanggaran, serta teguran 3.904 pelanggaran.
Kombes Agus Prasatya menjelaskan seluruh Satuan Tugas (Satgas) telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis serta didukung Penegakan Hukum dengan system ETLE.
Selain itu, pihaknya telah menjalankan kegiatan preventif sebanyak 16.858 dengan rincian 12.152 kali kegiatan penjagaan dan pengaturan atau Gatur dan 4.240 patrol ke sejumlah lokasi titik kemacetan dan daerah rawan laka lantas.
"Saat Patroli anggota di lapangan dibekali sistem ETLE Mobile sehingga saat menemukan pelanggaran langsung di capture (tangkapan layar) dengan ETLE Mobile jenis Handheld yang dimiliki petugas," paparnya.
Dari catatan polisi, terdapat 3.606 pelanggaran yang di foto ELTE Handheld. Jumlah tersebut mengalami kenaikan drastis sekitar dibandingkan pada operasi tahun lalu hanya 45 pelanggaran.
"Selain ETLE Mobile, pelanggaran ETLE Statis juga meningkat tercatat sebanyak 1440 pelanggaran, sedangkan pelanggaran teguran oleh petugas di lapangan sebanyak 3.904 kali," ujarnya.
Pelaksanaan Operasi Patuh 2024 dalam selama sepekan ini, kata Agus, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan hingga 24 persen, dari 140 kasus menjadi 106 kasus. Dan untuk korban meninggal dunia laka lantas juga turun 55 persen, dari 22 orang menjadi 10 orang.
Sedangkan luka ringan mengalami penurunan 54 persen dengan kerugian materiil sebesar Rp90,5 juta lebih atau turun 64 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Sementara itu, Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Sulsel AKBP Amin Toha mengemukakan bahwa pada Operasi Patuh Pallawa 2024 pelanggaran ditindak didominasi pengendara roda dua yang melawan arus lalulintas mencapai 2.000-an kasus dan roda epat 700-an kasus.
"Terbanyak itu roda dua, lalu roda empat. Pelanggarannya bermacam-macam, roda dua didominasi melawan arus serta tidak memakai helm. Kalau roda empat itu kebanyakan tidak menggunakan sabuk pengaman maupun menggunakan ponsel saat berkendara," katanya.
Mantan Kasatlantas Polrestabes Makassar itu menambahkan, selama operasi dijalankan, petugas tidak melakukan cara stasioner (menetap), melainkan lebih persuasif melalui kegiatan preentif dan preventif oleh Satgas yang dibentuk Dirlantas Polda Sulsel.
"Penindakan pelanggaran lalu lintas ditindak dengan cara berbeda-beda, ada ditilang secara elektronik (ETLE) statis dan mobile, ada yang manual, maupun diberikan sanksi teguran keras," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel Kombes Pol I Made Agus Prasatya di Makassar, Selasa.
Dari data kepolisian, untuk penindakan melalui ETLE (Electronic Law Traffic Enforcement) Statis dalam sepekan terakhir tercatat sebanyak 1.440 pelanggaran, ETLE Mobile 3.606 pelanggaran, tilang manual 532 pelanggaran, serta teguran 3.904 pelanggaran.
Kombes Agus Prasatya menjelaskan seluruh Satuan Tugas (Satgas) telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis serta didukung Penegakan Hukum dengan system ETLE.
Selain itu, pihaknya telah menjalankan kegiatan preventif sebanyak 16.858 dengan rincian 12.152 kali kegiatan penjagaan dan pengaturan atau Gatur dan 4.240 patrol ke sejumlah lokasi titik kemacetan dan daerah rawan laka lantas.
"Saat Patroli anggota di lapangan dibekali sistem ETLE Mobile sehingga saat menemukan pelanggaran langsung di capture (tangkapan layar) dengan ETLE Mobile jenis Handheld yang dimiliki petugas," paparnya.
Dari catatan polisi, terdapat 3.606 pelanggaran yang di foto ELTE Handheld. Jumlah tersebut mengalami kenaikan drastis sekitar dibandingkan pada operasi tahun lalu hanya 45 pelanggaran.
"Selain ETLE Mobile, pelanggaran ETLE Statis juga meningkat tercatat sebanyak 1440 pelanggaran, sedangkan pelanggaran teguran oleh petugas di lapangan sebanyak 3.904 kali," ujarnya.
Pelaksanaan Operasi Patuh 2024 dalam selama sepekan ini, kata Agus, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan hingga 24 persen, dari 140 kasus menjadi 106 kasus. Dan untuk korban meninggal dunia laka lantas juga turun 55 persen, dari 22 orang menjadi 10 orang.
Sedangkan luka ringan mengalami penurunan 54 persen dengan kerugian materiil sebesar Rp90,5 juta lebih atau turun 64 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Sementara itu, Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Sulsel AKBP Amin Toha mengemukakan bahwa pada Operasi Patuh Pallawa 2024 pelanggaran ditindak didominasi pengendara roda dua yang melawan arus lalulintas mencapai 2.000-an kasus dan roda epat 700-an kasus.
"Terbanyak itu roda dua, lalu roda empat. Pelanggarannya bermacam-macam, roda dua didominasi melawan arus serta tidak memakai helm. Kalau roda empat itu kebanyakan tidak menggunakan sabuk pengaman maupun menggunakan ponsel saat berkendara," katanya.
Mantan Kasatlantas Polrestabes Makassar itu menambahkan, selama operasi dijalankan, petugas tidak melakukan cara stasioner (menetap), melainkan lebih persuasif melalui kegiatan preentif dan preventif oleh Satgas yang dibentuk Dirlantas Polda Sulsel.