Gowa (Antara Sulsel) - Satu dari 40 orang peserta pendidikan dan latihan pimpinan (Diklatpim) IV aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dinyatakan tidak lulus karena salah satu persyaratan tidak mampu dipenuhinya.

"Peserta Diklatpim IV yang dinyatakan lulus sebanyak 39 orang berdasarkan hasil dari pelatih dan mentor tentang kemampuan para reformer dalam perancangan inovasi dan manajemen perubahan serta penilaian perilaku," ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa Chaerul Natsir di Gowa, Sabtu.

Ia mengatakan, satu orang peserta yang juga pejabat di Kabupaten Gowa itu masih mempunyai kesempatan hingga lima minggu ke depan untuk memperbaiki atau menyempurnakan proyek perubahan di bawah bimbingan pelatihnya.

Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat penutupan Diklatpim VI mengatatan pelaksanaan diklat ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Gowa dalam meningkatkan kualitas dan pengetahuan aparaturnya.

Di era globalisasi ini, kata Adnan, teknologi dan informasi begitu cepat berkembang, sehingga para ASN dituntut selalu inovatif, kreatif, siap dan tanggap serta terus meningkatkan kompetensi dalam pelaksanaan tugas.

"Diklatpim ini merupakan wadah pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan para ASN, sehingga mampu melahirkan pemimpin perubahan yang dapat meningkatkan kualitas dan mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Gowa," ujarnya.

Ia berpesan agar para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terus berkoordinasi dan bersinergi dengan jajarannya, dan tidak perlu merasa malu untuk mengambil proyek perubahan kepada stafnya.

Apalagi proyek perubahan tersebut merupakan suatu inovasi terobosan baru yang mampu melengkapi indikator dari pemerintah pusat dalam menaikkan predikat pemerintah Kabupaten Gowa agar lebih baik ke depan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan SDM Badan Diklat Provinsi Sulsel Ansar Adam mengatakan dalam konteks pengembangan sumber daya aparatur sipil negara, pihaknya memiliki peran dan posisi yang strategis.

"Keberhasilan peserta Diklatpim IV ini dapat dilihat pada peningkatan dan pelayanan prima kepada masyarakat dan mampu menjadi pionir teladan bagaimana kepemimpinan yang hakiki, serta dapat memenuhi target kinerja dalam organisasi, bukan hanya teori saja tetapi mampu diterapkan kepada bawahannya," ungkapnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024