Kupang (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Sosial Kota Kupang Felisberto Amaral meminta para camat, lurah dan warga penerima manfaat program beras sejahtera untuk segera melapor jika menemukan beras jatahnya rusak dan tidak laik konsumsi.

"Kondisi itu segera dilaporkan sehingga bisa cepat dikoordinasi dengan pihak Bulog untuk segera melakukan penggantian agar bisa dikonsusmi warga," kata Kadis Sosial Felisberto Amaral di Kupang, Senin.

Menurut dia, prosedur penggantian beras sejahtera rusak sangat mudah dan tidak berbelit oleh Bulog, asalkan warga penerima segera melapor ke pemerintah melalui lurah dan camat untuk langsung dikoordinasi dengan pihak Bulog.

Dia mengatakan, untuk penyaluran tahap dua triwulan kedua 2017 ini, diyakini tidak akan ditemukan beras rusak, karena Bulog telah bersama-sama para camat dan lurah melakukan pemeriksaan langsung ke gudang Bulog sekaligus menunjuk beras yang akan dibagikan ke masyarakat.

Dengan demikian, maka sangat kecil kemungkinan akan ditemukan beras yang rusak alias tidak laik konsumsi. "Saya jamin untuk tahapan penyaluran ini tidak ada yang rusak. Semuanya laik konsumsi," katanya.

Ia mengatakan, warga penerima manfaat beras untuk keluarga sejahtera (rastra) di daerah itu berjumlah 14.242 rumah tangga sasaran.

Jumlah itu dibagi menjadi penerima rastra nasional atau raskin nasional sebanyak 12.491 rumah tangga sasaran dan selebihnya sebanyak 1.751 rumah tangga sasaran sebagai penerima rastra atau raskin daerah.

Untuk jumlah rumah tangga sasaran itu, Pemerintah Kota Kupang lalu mengalokasikan anggaran Rp3,5 miliar untuk rastra atau raskin nasional dan Rp2,4 miliar untuk rastra atau raskin daerah.

Dalam tahapan penyalurannya, kata dia dilakukan empat tahap setahun, dengan durasi tiga bulanan yang masing-masing keluarga penerima manfaat akan mendapat 15 kg per bulan.

Pemerintah berharap dengan bantuan intervensi beras ini bisa membantu pemenuhan pangan dalam rumah tangga, terutama warga miskin di daerah ini.

Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Divre NTT, Minggus Foes terpisah mengatakan siap mengganti beras sejahtera yang disalur jika ditemukan ada yang tidak laik konsumsi.

Untuk tahapan penyaluran triwulan dua 2017 ini, Bulog NTT memastikan beras yang disalur kepada warga penerima sangat laik konsumsi. "Kami sudah bersama lurah dan camat turun langsung ke gudang penyimpanan dan memeriksa beras yang disalur itu," katanya.

Jika ditemukan masih ada yang rusak dan tidak laik untuk dikonsumsi bisa segera melapor ke pihak pemerintah untuk diganti dengan beras baru oleh Bulog NTT.

Bulog akan segera merespon pengeluhan warga khususnya penerima beras sejahtera (rastra) untuk langsung mengganti beras yang terindikasi tidak laik konsumsi. "Asalkan warga langsung melapor ke pemerintah setempat (kelurahan) untuk selanjutnya diteruskan ke Bulog," katanya. 

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024