Kupang (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Pameran Pembangunan dan Hiburan Rakyat dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-72.

"Pameran ini bertujuan untuk membangkitkan rasa bangga dari generasi muda akan berbagai pembangunan yang telah berjalan dan terus direncanakan oleh pemerintah," kata Kepala Dinas Kominfo NTT, Stefanus Ratoe Oedjoe, di Kupang, Selasa.

Selain itu kata dia, Pameran pembangunan ini untuk menyemarakkan HUT ke-72 Kemerdekaan RI, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang makna sejarah perjuangan bangsa.

Disamping itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan keterbukaan informasi oleh pemerintah dan mencerdaskan masyarakat tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi informasi.

Stefanus Ratoe Oedjoe yang juga ketua panitia pelaksana Pameran Pembangunan, Panggung Hiburan dan Lomba Krida Tingkat Provinsi NTT tahun 2017 mengatakan hal itu terkait kegiatan di lingkup pemerintah dan swasta dalam mengisi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI.

Ia mengatakan kegiatan yang dipusatkan di NTT Fire, Jalan Timor Raya Beumopu, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, berlangsung dari tanggal 10-19 Agustus 2017.

"Pak Gubernur sudah tetapkan mulai tahun ini kegiatan pameran pembangunan dilaksanakan Beumopu. Selanjutnya, secara rutin kegiatan pameran pembangunan akan dilaksanakan di sana," katanya.

Dia menjelaskan pameran pembangunan ini akan diikuti peserta dari unsur pemerintah kota/kabupaten se-Provinsi NTT, dinas/instansi/lembaga/BUMN/BUMD tingkat Provinsi NTT, TNI dan Polri, pengusaha swasta, kelompok UKM, kelompok informal, lembaga pendidikan forman dan informal, kelompok LSM.

"Stan-stan yang ada ini tidak hanya dari pihak swasta tetapi dari semua SKPD, BUMN, pihak keamanan, serta lembaga pendidikan yang berada di Kupang," ujarnya.

Sehingga Penyajian materi terfokus pada evaluasi program masing-masing OPD/instansi berupa data dan grafis, foto-foto kegiatan pembangunan, penampilan peragaan hidup hasil produk dari mitra usaha swasta industri kecil dan pengrajin dari NTT dan audio visual," katanya.

Karena itu, katanya kepada peserta diwajibkan menyiapkan satu pasang juru informasi stand dengan berpakaian adat tradisional daerah NTT pada saat pembukaan pameran.

"Peserta harus menyiapkan juru informasi yang memahami tugas pokok lembaga serta materi yang dipajang agar dapat melayani pengunjung secara prima," katanya.

Sebab menurut dia, Keberadaan pameran ini juga bisa menjadi ajang belajar dari masyarakat yang menonton untuk mengetahui bagaimana cara bercocok tanam yang baik, dengan menggunakan peralatan yang modern dalam bercocok tanam.

"Ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pemerintah provinsi kepada masyarakatnya, untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemerintah," demikian Stefanus.

Pewarta : Hironims Bifel, Hasti Dhiky Sae Putri, Arini Bonlay
Editor :
Copyright © ANTARA 2024