Makassar (Antara Sulsel) - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengatakan soal dirinya dan Tanri Bali Lamo tetap berpaket menghadapi pemilihan gubernur Sulawesi Selatan pada 2018 akan ditentukan berdasarkan hasil survei kedepan.

Nurdin Abdullah di Makassar, Selasa, mengatakan dirinya dan mantan Dirjen Kesbangpol Kemendagri itu tetap komitmen untuk terus berjuang bersama demi menyakinkan pemilik partai agar bisa menduetkan dirinya di pilgub 2018.

"Kita jangan bicara fix (Nurdin Abdullah-Tanri Bali Lamo) karena terpulang ke survei nanti. Kami dan TBL tentunya tetap berjalan seperti apa adanya,"kata dia usai penandatanganan kesepakatan pendanaan bersama Pilkada Serentak 2018, 12 kabupaten/kota di kantor Gubernur Sulsel, Makassar hari ini.

Ia menjelaskan, jika pada akhirnya hasil survei mengatakan dirinya dan TBL ternyata tidak memiliki potensi untuk menang jika maju bersama, maka tentu tidak akan dipaksakan. Apalagi keduanya telah sepakat untuk bisa maju dan memenangkan pilgub 2018.

Namun demikian, untuk saat ini keduanya tetap pada komitmen awal untuk bersama-sama berjuang demi menyakinkan pengurus partai agar merestui mereka untuk bertarung.

"Kan kita ingin menang, jadi jika peluangnya kecil (duet mereka) maka ngapain kita maju. Tapi ini bukan berpisah, kita saling mengerti jika kita paksakan maju bersama namun tidak menang," katanya.

"Jika sudah ada hasil survei, itu bisa menjadi jualan. Kita sudah sepatutnya bekerja keras untuk bisa mewujudkannya,"tambah Bupati Bantaeng dua periode tersebut.

Mengenai pilgub Sulsel sendiri, dirinya menilai sarat nuansa Pilpres 2019. Hal itu karena kehati-hatian dari partai dalam menentukan jagoan di pilgub nanti.

"Makanya persoalan ini antara cocok atau tidak cocok berpasangan. Jangan kita sudah merasa cocok dengan si A namun partai diatas merasa tidak cocok jadi susah juga,"sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024