Makassar (Antara Sulsel) - Sekitar 60 persen dari 8.000 orang jamaah calon haji (JCH) yang diberangkatkan melalu Embarkasi Makassar masuk kategori resiko tinggi (Resti) karena mengidap hipertensi dan diabetes.

"Umumnya jamaah yang berangkat tahun ini sudah di atas 40-an tahun dan hampir 60 persen itu semuanya beresiko tinggi," ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar dr Darmawan Handoko yang ditemui di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu.

Meskipun mengakui jika umumnya jamaah calon haji itu masuk dalam kategori resiko tinggi, namun tetap saja diperbolehkan untuk menunaikan ibadah haji.

"JCH dari semua daerah banyak yang masuk Resti, namun tetap diberangkatkan dalam pengawasan yang ketat dan mendapatkan tanda khusus (gelang) dari petugas kesehatan haji," katanya.

Untuk mengawasi JCH yang masuk kategori Resti, lajut dia, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang diturunkan mendampingi CJH dengan 37 kloter itu, tercatat sebanyak 185 orang.

Para calon haji tersebut akan berada di negara Arab Saudi selama 39 hari atau lebih singkat dari periode musim haji sebelumnya yang mencapai 41 hari.

"Selain JCH Resti diminta menjaga pola makan, istirahat yang cukup, juga diimbau banyak meminum air putih ketika berada di tanah suci, apalagi suhunya cukup ekstrem," kata Darmawan.

Pada musim haji tahun 2017, Embarkasi Hasanuddin Makassar memberangkatkan 15.911 orang jamaah calon haji dari delapan provinsi di kawasan timur Indonesia (KTI).

"Pada musim haji 2017, kuota jamaah kembali normal yakni 35 kelompok terbang (kloter), sementara tahun lalu hanya ada 36 kloter," ucap Kepala Bidang Umroh dan Haji Kemenag Sulsel Kaswad Sartono.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024