Kendari (Antara Sulsel) - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Tenggara, Saleh Lasata, mengatakan drama perjuangan yang ditampilkan pada pelaksanaan Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di Sultra telah membangkitkan semangat juang.

"Drama itu menumbuhkan rasa nasionalisme kita bahwa kemerdekaan itu diraih dengan susah payah," kata Saleh Lasata di Kendari, Jumat.

Sebelumnya, pelaksanaan HUT RI dimeriahkan dengan penampilan drama kolosal bertema perjuangan yang menggambarkan tentang sejarah kegigihan perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda.

Aksi drama perjuangan itu menceritakan tentang gigihnya perjuangan para pahlawan, saat mempertahankan Tanah Air dari serangan penjajah dengan bermodalkan senjata seadanya seperti bambu runcing, sehingga akhirnya dapat merebut kemerdekaan dengan taruhan darah dan air mata.

Awalnya, masyarakat Indonesia hidup dengan damai, tentram dan bahagia dengan hasil bumi yang melimpah.

Tiba-tiba datang Belanda dengan pasukannya merebut wilayah yang subur tersebut dengan cara kekerasan yakni menembaki dan menyiksa warga yang mencoba melawan.

Dengan berbagai cara para pejuang bisa mempecundangi para tentara Belanda dengan pimpinannya yang sedang terkapar mabuk setelah aksi miras, wanita-wanita pelayan dalam pesta miras serdadu Belanda sengaja membuat para tentara mabuk, kondisi itu dimanfaatkan oleh pejuang untuk lumpuhkan tentara Belanda.

Pertunjukan drama nasionalisme itu menarik simpati dan decak kagum para undangan dan peserta upacara, dan tampak mereka terlihat antusias seperti membangkitkan semangat nasionalisme yang tinggi sebagai anak bangsa Indonesia.

Beberapa pejabat yang menyaksikan drama itu terlihat meneteskan air mata, karena terharu melihat gigihnya semangat pejuang yang dilakonkan para pemain drama kolosal tersebut.

Saleh Lasata mengharapkan bahwa aksi teatrikal tersebut bisa mengingatkan kepada generasi penerus bangsa bahwa perjuangan melawan penjajah itu tidak mudah. 

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024