Mamuju (Antara Sulbar) - Kakao petani di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang terserang hama dianggap sudah sulit diselamatkan, apabila tidak melalui penanganan maksimal agar dapat berproduksi kembali.

"Kakao milik petani di Kecamatan Talapang, Kabupaten Mamuju, yang terserang hama sudah terlalu sulit untuk diselamatkan apabila tidak ditanggulangi secara maksimal agar dapat berproduksi dengan baik," kata Anas, salah seorang petani kakao di Kecamatan Tapalang di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, tanaman kakao sejumlah petani di Kecamatan Tapalang yang jumlahnya ratusan hektare terserang hama sejak beberapa tahun terakhir, sehingga produksi kakao petani tidak mampu mensejahterakan dan petani selalu gagal panen.

"Hama yang menyerang tanaman kakao petani adalah hama penggerek batang, menyerang buah kakao hingga hitam dan berlubang, sehingga rusak sama sekali, disetiap pohon kakao," katanya.

Menurut dia, Produktivitas kakao petani yang sebelumnya mencapai sekitar 2.000 sampai 3.000 kg per hektare, turun drastis paling tinggi hanya sekitar 50 sampai 100 kg per hektare.

Oleh karena itu ia meminta pemerintah di Mamuju segera mengambil langkah secara cepat dalam rangka melakukan antisipasi serangan hama terhadap kakao petani yang diserang hama itu agar dapat berproduksi secara maksimal karena jika tidak kakao petani akan sangat sulit untuk diselamatkan.

"Karena gagal panen yang dialami petani selama ini membuat sejumlah petani kakao beralih menjadi petani padi dengan memaksimalkan sawahnya agar berproduksi dengan baik, guna menambah pendapatan dan kesejahteraan mereka, karena kakao sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk kesejahteraan mereka.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024