Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga Anti Coruption Committee (ACC) Sulawesi dilibatkan sebagai penguji Fit and Proper test atau uji kelayakan dan kepatutan Partai Demokrat Sulsel terhadap Bakal Calon Kepala Daerah yang akan diusung pada Pilkada serentak 2018.

"Kita mau meperlihatkan kepada rakyat jangan sampai kita salah pilih, makanya dilibatkan ACC Sulawesi untuk menguji mereka, sebab partai ini milik rakyat bukan pengurus saja," kata Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni`matullah di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Menurutnya, tidak hanya ACC Sulawesi, Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya kita libatkan termasuk kalangan akademisi dan unsur media sebagai penguji dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut.

Selain itu, Demokrat Sulsel telah melakukan uji publik kepada bakal calon di 12 kabupaten kota yang akan melaksanakan Pilkada serentak di Sulsel.

"Kita sudah lakukan uji publik kepada bakal calon, partai kami partai terbuka dan kita butuh masukan dari semua elemen masyarakat," ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.

Diketahui uji kelayakan dan kepatutan itu melibatkan 21 unsur baik dari pakar, akademisi, LSM/NGO dan media berlangsung 19- 28 Agustus 2017 di hotel Swiss Belin.

Kegiatan ini diikuti 87 bakal calon baik itu Wali Kota, Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil Bupati dari 12 kabupaten kota se-Sulsel yang akan menggelar Pilkada serentak.

Sementara Direktur ACC Sulawesi, Abdul Muthalib usai menguji bakal calon mengatakan, fit and profer tes digelar Partai Demokrat merupakan hal positif hingga melibatkan ACC Sulawesi sebagai bentuk perwakilan masyarakat sipil.

"Kegiatan seperti ini sangat baik, apa yang dilakukan partai Demokrat yang melibatkan masyarakat perlu mendapat apresiasi dan sebaiknya ditiru partai lain, sebab diperlukan pendalaman wawasan kepada bakal calon nantinya agar tidak berbuat korupsi," papar dia.

Pria disapa akrab Thalib ini menambahkan, dengan melibatkan NGo ataupun lembaga masyarakat sipil tentu diharapkan bahwa suatu saat nanti Partai Demokrat akan mengusung orang-orang yang benar bersih dari perbuatan korupsi.

"Itu belum menyakinkan kalau belum terbukti. Kami berharap ujian ini bukan hanya dijadikan slogan saja, tetapi kita berharap hasil tes menjadi pertimbangan, jangan sampai kami hadir disini untuk memberikan masukan, akan sia-sia bila tidak dipahami peserta," tambah dia.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024