Makassar (Antara Sulsel) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi-PT) bersama STIE Nobel Makassar mengajak para pelajar untuk menjadi bagian dari peradaban baru dengan berwirausaha.

"Kebanyakan itu orang-orang selalu menjadikan menjadi pegawai negeri sipil atau jadi karyawan perusahaan top sebagai cita-citanya, tapi sangat sedikit yang mau membangun usaha sendiri," ujar Ketua Umum HIPMI Perguruan Tinggi, Harianto Albar di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, majunya era teknologi informasi (TI) sekarang ini semakin memudahkan untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan ataupun dikembangkan.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi di masa sekarang ini, memungkinkan seseorang atau pelaku usaha untuk memasarkannya kepada siapa saja dan di mana saja.

"Ketika kita membangun atau merintis usaha, salah satu pertanyaan yang muncul akan dipasarkan di mana. Tapi sekarang adalah eranya teknologi informasi yang memungkinkan semuanya bisa dipasarkan hingga ke belahan dunia," katanya.

Dihadapan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Barru itu, Harianto Albarr juga menceritakan kisahnya yang pernah bersekolah di Tanete Riaja, Kabupaten Barru sebelum hijrah kuliah di Makassar.

"Saya lahir di kampung dan besar di kampung. Tak perlu kita lahir di mana dan kapan dilahirkan tetapi terpenting adalah apa yang kita lahirkan selama hidup ini," semangatnya.

Harry, sapaan akrab Harianto Albar menambahkan, usia muda adalah masa yang paling tepat untuk mendesain masa depan. Baginya, kata sukses adalah jalan panjang para pekerja keras dan hanya sedikit yang mampu bertahan hingga garis finis.

Sementara itu, Ketua STIE Nobel, Dr Mashur Razak yang juga hadir pada KKN mahasiswa STIE Nobel di Barru juga mengajak para siswa untuk mengubah pola pikir jadi pengusaha.

"Adik sekalian, menjadi pengusaha adalah satu pilihan hidup yang akan mengubah masa depan lebih baik. Pengusaha adalah profesi mulia dan solusi bagi generasi muda untuk berkarya di bidang masing-masing," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024