Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, siap mempertahankan beberapa penghargaannya diantaranya adalah Swasti Saba yang merupakan penghargaan untuk kota dan kabupaten sehat.

"Untuk tahun ini mari kita pertahankan gelar tersebut kalau tidak bisa mencapai di tingkat Swasti Wistara paling tidak Swasti Saba kita pertahankan," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanti di Makassar, Jumat.

Dihadapan para tim verifikasi Kota Sehat 2017 saat menerima kunjungan di Balaikota Makassar, ia berharap semua pihak terkait bisa bekerja maksimal dalam mempertahankan gelar atau meraih gelar yang setingkat lebih tinggi lagi.

Ramdhan menyatakan, kota sehat merupakan harga mati bagi kota Makassar karena prestasi yang telah dicapainya itu ingin dipertahankan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu cara yang ditempuhnya untuk mempertahankan gelar itu yakni dengan menggalakkan beberapa program yang mendukung kesehatan seperti Home Care, dan Lorong Sehat (Longset).

"Ini sudah menjadi fokus pemerintahan kami yaitu kesehatan bukan hanya kesehatan alakadarnya tapi secara sistem yang masif. Contohnya 112 program pemerintah pusat kita manfaatkan menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Makassar," jelasnya.

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto juga memaparkan akumulasi panggilan dalam layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112 yang telah diluncurkannya sejak akhir tahun lalu itu.

"Paling sedikit ada 850 orang perhari, biasa juga sampai 1.500 orang yang menelepon dan ini baru 37 persen masyarakat kota Makassar yang tahu ini. Dan ini sebuah tantangan ke depan agar semua orang tahu bisa dilayani dengan baik secara tersisten dengan smart city;" ungkapnya.

Danny menambahkan kegiatan F8 kematin menjadi muara inovasi yang didalamnya sudah terdapat semuanya. Kesiagaan pada saat acara berlangsung juga sangat baik.

"Menjaga kesehatan masyarakat pengunjung dengan menghadirkan home care pada acara tersebut sangat membantu," ujarnya.

Sementara, ketua Tim Verifikasi Kota Sehat 2017, Ahmad Priyatma menambahkan pihaknya sudah turun ke beberapa lokasi di Kota Makassar dan yang didapatnya adalah kekompakan masyarakat.

"Kami sudah turun dan kita kunjungi di lapangan bersama camat dan lurah. Ternyata semua warga menyapa pak lurah dan camatnya, artinya pak camat dan lurah ini sering turun ke lapangan," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024