Mamuju (Antara Sulbar) - Pembangunan rumah sakit Provinsi Sulawesi Barat yang menelan anggaran sekitar Rp200 miliar diharapkan rampung dikerjakan kontraktor pembangunannya tepat waktu.

"Pemerintah berharap agar pekerjaan rumah sakit Sulbar dapat rampung dikerjakan tepat waktu pada akhir Oktober tahun ini," kata Wakil Gubernur Sulbar, Enny Angraeni Anwar di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, kontrak pekerjaan proyek pembangunan rumah sakit Sulbar yang akan menjadi rumah sakit terbesar di Provinsi Sulbar akan habis pada November 2017, sehingga pekerjaan proyek rumah sakit tersebut mesti dipercepat agar dapat selesai tepat waktu.

Menurut dia, pemerintah di Sulbar sangat berbangga dengan dibangunnya rumah sakit Sulbar tipe B yang memiliki konstruksi dan fasilitas yang baik.

Ia menyampaikan dirinya telah melakukan kunjungan meninjau rumah sakit tersebut dan sebagai wakil gubernur Sulbar akan memaksimalkan pengawasan agar rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat ketika dioperasikan.

Rumah sakit Sulbar dibangun PT Nindya Karya dengan memanfaatkan anggaran kerjasama dengan pusat investasi pemerintah (PIP).

Rumah sakit tersebut dibangun diatas lahan 15.000 meter persegi, dengan luas gedung kurang lebih 8.000 meter persegi dengan kapasitas 212 kamar tidur lima lantai.

Fasilitas kamar tidur dimiliki terdiri 212 untuk dua tempat tidur VVIP, enam tempat tidur VIP, 24 kamar kelas 1, 36 kamar kelas 2 dan kamar kelas 90 kamar.

Selain itu terdapat 8 tempat tidur isolasi 12 ruang ICU, dan 10 kamar ruang ICCU enam kama PICU dan 12 kamar dialisis 12.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024