Kendari (Antara Sulsel) - Pesawat Batik Air yang berangkat dari Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada pukul 07.45 WITA menuju Bandara Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan (SulSel) batal mendarat di bandara Hasanuddin karena ada latihan militer di wilayah itu.

Keterangan dari penumpang yang ada di dalam pesawat, Samsiar kepada Antara di Kendari, Selasa mengatakan akibatnya para penumpang yang semestinya mendarat di Bandara Makassar sekitar pukul 09.00 WITA itu sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta harus kembali ke Bandara Haluoleo Kendari sambil menunngu perintah untuk "take off" kembali.

"Semua penumpang yang ada di atas pesawat Batik Air, turun kembali di ruang tunggu Bandara Haluoleo sambil menunggu konfirmasi jadwal penerbangan kembali ke Makasaar," ujarnya.

Ia mengatakan umumnya para penumpang yang ada di atas pesawat merasa kecewa dan kesal, karena tidak adanya konfirmasi awal dari pihak pengelola bandara di Makassar atas adanya kegiatan latihan militer di Bandara Hasanuddin tersebut.

Hal senada diungkapkan penumpang lainnya, H Yamin dengan tujuan Jakarta mengatakan bahwa adanya pembatalan pendaratan pesawat seperti ini seharusnya tidak terjadi karena demi untuk keselamatan penumpang yang ada di dalam pesawat.

Namun demikian, kata dia pihaknya tidak perlu menanggapi negatif, sepanjang dirinya dan seluruh penumpang yang ada di dalam pesawat dengan tujuan yang sama bisa tiba dengan selamat di tujuan.

Petugas Batik Air Kendari, Ikbal yang dikonfirmasi melalui pesan singkat membenarkan bila pesawat Batik Air yang lepas landas pukul 07.45 WITA di Bandaran Haluoleo dengan tujuan Jakarta dan arus transif di Bandara Makassar itu batal mendarat dan harus Kembali ke Kendari karena ada latihan militer di Makassar.

"Iya benar pak, pesawat batal mendarat karena ada latihan militer di Makassar," ujarnya singkat.

Hingga berita ini dibuat, pemberangkatan ulang para penumpang dari Kendari tujuan Makassar dan Jakarta itu baru meninggalkan Bandara Haluoleo sekitar pukul 11.15 WITA. 

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024