Mamuju (Antara Sulbar) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyerahkan bantuan 1.240 unit konverter bahan bakar mesin ketinting dari BBM ke BBG kepada para nelayan di daerah itu.

"Meski menjadi pemasok ikan terbesar bagi beberapa wilayah di sekitarnya dan produksi ikan yang terus mengalami peningkatan, tidak menjadikan nelayan di Mamuju memiliki pendapatan yang signifikan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Lukman Sanusi di Mamuju, Senin.

Menurut dia, kondisi itu karena biaya opersional yang ditanggung para nelayan sangat tinggi dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Lukman Sanusi menyerahan konverter bahan bakar mesin ketinting dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) di Dusun Toangsang Desa Bonda Kecamatan Papalang, Senin ini.

Lukman mengungkapkan dengan adanya mesin konverter yang menggunakan BBG tersebut, nelayan yang ada di Kabupaten Mamuju bisa lebih sejahtera.

"Dengan menggunakan mesin konverter yang berbahan bakar gas, biaya operasional nelayan akan lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan mesin yang menggunakan BBM," jelas Lukman Sanusi.

Meski telah memberikan bantuan mesin konverter sebanyak 1.240 unit, Lukman Sanusi mengakui masih ada nelayan yang belum mendapatkan bantuan tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta para nelayan bersabar karena DKP Mamuju akan terus mengusulkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar seluruh nelayan yang telah tercatat dalam database bisa mendapatkan bantuan tersebut.

Sementara itu, Bupati Mamuju absi Wahid berharap dengan adanya bantuan dari Kementerian ESDM ini, nelayan dapat meningkatkan produktivitas sehingga dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan pendapatan nelayan.

Pada kesempatan itu Habsi Wahid menyampaikan bahwa perbandingan untuk menggunkan BBM dan BBG itu perbandingannya satu banding tiga.

"Ini artinya, frekuensi untuk melakukan aktivitas nelayan itu semakin lama di laut dan dengan semakin lama di laut maka semakin banyak ikan yang ditangkap," terang Habsi Wahid.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024