Makassar (Antara Sulsel) - Sejumlah loyalis Partai Golkar Makassar memprotes terkait arah dukungan diberikan kepada Munafri Arifuddin sebagai bakal calon dari Golkar untuk maju pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makasar, Sulawesi Selatan.

"Kami hanya meminta transparan apa dasar mau mendukung Munafri, apakah berdasarkan surveinya tertinggi atau alasan lain, agar kami tahu presentasenya," ujar Ismail Utomo salah seorang loyalis Ketua DPD Gokar Sulsel, Farouk M Betta di Makassar, Minggu.

Menurut dia, keputusan pada Rapat Koordinasi lalu telah diusung Farouk M Betta menjadi bakal kandidat Wali Kota dari Golkar, namun belakangan arah dukungan berubah tanpa ada dialog dengan fungsionaris golkar Makassar.

Kendati Ketua Tim Pilkada DPP Nurdin Halid memberikan sinyal kuat mendukung Munafri akrab disapa Appi itu hingga hak diskresi dikeluarkan untuk mengikuti penjaringan Bakal Calon, tentu hak dari ketua, namun alangkah eloknya itu dibicarakan kepada pengurus sebelum diputuskan.

"Dalam mekanisme sebelum diputuskan dibentuk tim mulai provinsi, kabupaten kota dan DPP. Selain itu penentuan bakal calon harus transparan berdasar dari hasil survei," paparnya kepada wartawan di sekertariat Golkar Makassar.

Pihaknya berharap dilakukan dialog dari dan digelar pertemuan untuk mencari jalan keluar, sebab visi misi serta komitmen kandidat juga perlu diketahui sehingga ada yang bisa disampaikan ke publik untuk memenangkan kandidat dari golkar.

Hal senada juga disampaikan fungsionaris Golkar Makassar, Saharuddin Said, yang menyatakan keberatan apabila Golkar memberi sinyal dukungan terhadap Appi tanpa melalui mekanisme termasuk digelarnya pertemuan final dengan penyampaian pertimbangan secara trasnparan.

Selain itu, dirinya menyayangkan Golkar memilih orang dari luar partai padahal perolehan kursi di DPRD Kota Makassar punya delapan kursi dan terbanyak dari partai lain. Tidak hanya itu, ketua DPD Golkar Makassar, Farouk, dinilai belum mampu mencetak kader mumpuni.

"Pak Farouk selama ini diam dan tidak bersuara untuk mengusung kader, lantas mengapa orang luar malah di usung, ada apa?. Lagipula awalnya pak Farouk diusung termasuk beberapa kader lainnya seperti Rusdin Abdullah, Wahab Tahir dan Rahman Pina kosong dua atau satu, tapi semua berubah," beber dia.

Sementara kader Golkar lainnya Rahman Pina mengatakan, apa yang menjadi keputusan Ketua Tim Pilkada DPP Golkar tetap akan menjadi putusan yang harus dilaksanakan. Bisa jadi ada pertimbagan lain tidak mengusung kader dari ekternal partai.

"Ini sudah menjadi putusan, tentu ada pertimbangan-pertimbangan. Meski ada berseberangan, namun semua tetap dikembalikan kepada DPP untuk memutuskan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pilkada DPP Golkar sekaligus Ketua Harian DPP Golkar serta Pelaksana tugas DPD Golkar Sulsel, Nurdin Halid telah mempertimbangkan akan mendorong Appi untuk mengendarai Golkar menghadapi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 27 Juni 2018.

Diketahui Appi merupakan CEO PSM Makassar sekaligus menantu dari salah seorang senator anggota DPD Aksa Mahmud, yang kini sukses mengelola perusahaan media serta founding atau pendiri PT Bosowa tersebut.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024