Luwu Timur (Antara Sulsel) - Sekitar 10.000 petani dari empat kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memiliki sertifikasi kakao tahun 2017.

"Para petani yang bersertifikasi itu tersebar dari empat kabupaten seperti Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur di Sulsel dan Kabupaten Kolaka Utara di Sultra," kata Pendamping Petani PT Mars Indonesia, Amiruddin di Luwu Timur, Selasa.

Dari sekitar 10.000 petani bersertifikasi itu, kata dia, di antaranya 4.100 petani dilakukan oleh PT Mars Indonesia, sedangkan sisanya dilakukan oleh mitra PT Mars yakni koperasi.

Menurut dia, jumlah petani untuk memiliki sertifikasi ini akan terus bertambah seiring pemberlakuan sertifikasi oleh PT Mars Indonesia, apalagi para petani juga sudah cukup memahami pentingnya sertifikasi agar hasil produksi mereka tetap terjual ke depan.

Ia menjelaskan khusus di Luwu Utara sebanyak 1.105 petani telah dilakukan sertifikasi langsung oleh PT Mars Indonesia, dan 2.200 petani lainnya dilakukan oleh lembaga koperasi, sehingga total petani pemilik sertifikasi di daerah itu sebanyak 3.305 petani.

Ia menjelaskan masa berlaku sertifikasi itu hanya tiga tahun, dan setelah tiga tahun itu akan dilakukan evaluasi kembali untuk mengetahui apakah petani tersebut konsisten memperhatikan sejumlah hal yang menjadi syarat sertifikasi seperti dampak lingkungan atau mempekerjakan anak di bawah umur.

"Jadi masa sertifikasi itu hanya berlaku tiga tahun dan setelah itu akan dievaluasi kembali. Jika tahun kedua tidak didapatkan kesesuaian maka tentu harus diulang lagi dari awal proses sertifikasi itu," ujarnya.

PT Mars Symbioscience Indonesia mendorong para petani kakao di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Sulawesi untuk melakukan sertifikasi agar produk hasil perkebunan mereka dapat terjual di pasaran.

Coorporate Affair Manager PT Mars, Mohammad Khomeiny mengatakan proses sertifikasi kakao sudah berlaku secara global sehingga jika petani masih ingin hasil panenya terjual maka tentu harus mengikuti aturan tersebut.

"Khusus untuk PT Mars, kami sudah menerapkan sistem sertifikasi hingga 100 persen pada tahun 2020. Untuk saat ini kami masih menerima hasil panen petani, namun ke depan kami sangat ketat sesuai ketentuan yang tersertifikasi," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024