Makassar (Antaranews Sulsel) - Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendapat rekor dari Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk kategori pencatatan naskah buku setebal 436 halaman hanya dalam dua jam dengan jumlah guru terbanyak 527 orang.

"Hari ini, bertempat di lantai 3 Gedung A Kemendikbud, Ikatan Guru Indonesia mengukir sejarah baru, 527 guru menulis 436 naskah hanya dalam dua jam," ujar Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon dari Makassar, Senin.

Ia mengatakan, rekor yang didapatkan setelah semua guru dari 32 provinsi itu kumpul di kantor Kemendikbud membahas beberapa agenda pendidikan serta peningkatan kompetensi di era teknologi informasi ini.

Usai penyerahan piagam penghargaan itu, Ramli Rahim mengaku jika dengan teknologi yang lebih maju, guru-guru Indonesia bisa menulis buku dalam waktu singkat dengan metode "Menemu Baling atau Menulis Dengan Mulut, Membaca Dengan Telinga".

Dijelaskannya, metode Menemu Baling IGI (Menulis dengan Mulut dan Membaca dengan Telinga), adalah sebuah metode yang sangat powerful untuk digunakan dalam mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) oleh Kemdikbud dan Gerakan Literasi Produktif Berbasis IT oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Metode ini awalnya digagas khusus untuk mendukung program Satu Guru Satu Tablet (Sagusatab) agar semua orang bisa terimbas semangat untuk meningkatkan level literasinya.

"Metode ini kemudian dishare untuk umum. Sebab selain untuk siswa dan guru metode ini juga sangat berguna bagi siapa saja. Semua profesi, seperti wartawan, dosen, penulis, pengacara, notaris, dai, penceramah agama, direktur, manager, salesman, tourist guide, motivator, dan lain-lain," jelasnya.

Diungkapkannya, metode ini ditemukan oleh Mampuono, Sekjen IGI periode 2016-2021 dan mulai disebarluaskan sejak bulan September 2016 pada saat diselenggarakan training of trainers (TOT) Gerakan Literasi Produktif Berbasis IT oleh IGI di LPMP Surabaya.

"Jad, bentuknya semula adalah tutorial manual, namun karena banyaknya permintaan dari seluruh tanah air, metode akhirnya dibuat dalam bentuk yang lebih praktis," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024