Makassar (Antaranews Sulsel) - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Jusuf Kalla (JK) segera mendapatkan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) yang ke-11 dari salah satu universitas di Jepang, pada Februari 2018.
"Insya Allah (gelar doktor kehormatan) dari Jepang pada bulan depan," kata Wapres Jusuf Kalla usai menerima Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) yang diberikan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Makassar, Sulsel, Kamis.
Berdasarkan data yang dibacakan sebelum pemberin gelar di UIN Alauddin Makassar, JK saat ini sudah memiliki 10 penghargaan doktor kehormatan termasuk yang terbaru dari UIN Alauddin.
Adapun gelar lain yang lebih dulu diraih masing-masing gelar doktor kehormatan dari Universitas Malaya, Malaysia (2007), Universitas Soka, Jepang (2007), Universitas Pendidikan Indonesia (2011), Universitas Hasanuddin (2011), Universitas Brawijaya pada 2011.
Selanjutnya Universitas Indonesia (2013), Universitas Syiah Kuala (2015), Universitas Andalas Padang (2016) serta Rajamangala University of Technology Thailand pada 2017.
Sementara terkait gelar kehormatan yang didapatnya dari UIN Alauddin yang merupakan yang pertama dari universitas Islam, dirinya mengaku jika semua itu merupakan berkah dan tentu hal yang harus disyukuri.
Orang nomor dua di Indonesia itu juga mengaku berterima kasih dan mengapresiasi komitmen dan keja keras seluruh pihak yang terlibat sehingga mendapatkan gelar tersebut.
"Semuanya baik (gelar doktor kehormatan). Seperti yang dijelaskan Menteri Agama dan Rektor UIN Alauddin, untuk perdamaian itu semaunya tergantung aspek bagaimana agama itu kita tegakkan," ujarnya.
"Insya Allah (gelar doktor kehormatan) dari Jepang pada bulan depan," kata Wapres Jusuf Kalla usai menerima Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) yang diberikan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Makassar, Sulsel, Kamis.
Berdasarkan data yang dibacakan sebelum pemberin gelar di UIN Alauddin Makassar, JK saat ini sudah memiliki 10 penghargaan doktor kehormatan termasuk yang terbaru dari UIN Alauddin.
Adapun gelar lain yang lebih dulu diraih masing-masing gelar doktor kehormatan dari Universitas Malaya, Malaysia (2007), Universitas Soka, Jepang (2007), Universitas Pendidikan Indonesia (2011), Universitas Hasanuddin (2011), Universitas Brawijaya pada 2011.
Selanjutnya Universitas Indonesia (2013), Universitas Syiah Kuala (2015), Universitas Andalas Padang (2016) serta Rajamangala University of Technology Thailand pada 2017.
Sementara terkait gelar kehormatan yang didapatnya dari UIN Alauddin yang merupakan yang pertama dari universitas Islam, dirinya mengaku jika semua itu merupakan berkah dan tentu hal yang harus disyukuri.
Orang nomor dua di Indonesia itu juga mengaku berterima kasih dan mengapresiasi komitmen dan keja keras seluruh pihak yang terlibat sehingga mendapatkan gelar tersebut.
"Semuanya baik (gelar doktor kehormatan). Seperti yang dijelaskan Menteri Agama dan Rektor UIN Alauddin, untuk perdamaian itu semaunya tergantung aspek bagaimana agama itu kita tegakkan," ujarnya.