Makassar (Antaranews Sulsel) - Polrestabes Makassar menjadwalkan pemanggilan terhadap empat orang pemegang kunci atau admin grup WhatsApp terkait teror kepada ketua organisasi rukun tetangga (RT) Banta-bantaeng Andi Ashar.

"Kami sudah menghadap kepada penyidik untuk menanyakan perkembangan kasus yang dialami klien kami dan penyidik sudah menjadwalkan pemanggilannya untuk empat orang admin grup WhatsApp," ujar kuasa hukum Andi Ashar, Muh Al Jebra di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan, penyelidikan kasus teror dalam grup media sosial WhatsApp itu tetap berjalan dan ditindaklanjuti oleh penyidik kepolisian dan pekan depan empat orang admin grup "GR2M" akan segera diperiksa.

Aljebra juga memperlihatkan jika dalam SP2HP itu, disebutkan ada empat orang admin grup GR2M yang dihuni seluruh RT/RW se-Kota Makassar akan dipanggil untuk pemeriksaan pada tahap penyelidikan.

Baca juga : Polisi Didesak Periksa Peneror Ketua RT Banta-bantaeng

Hanya saja, pengacara Ashar belum menerima informasi secara pasti siapa saja empat oknum pemegang kunci itu yang akan diperiksa dalam waktu dekat.

"Terkait jadwal dan waktu pemeriksaan pihak Polrestabes yang mengatur. Kami hanya diberikan pemberitahuan jika proses penyelidikan kasusnya tetap jalan," terangnya.

Sebelumnya, salah satu ketua organisasi rukun tetangga (RT) di Makassar, tepatnya di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini mengaku diancam akan diculik dan dibakar karena alasan pilihan politiknya yang tidak mendukung petahana.

"Saya diteror dan diancam akan diculik dan dibunuh oleh sesama ketua RT dan RW di Makassar hanya karena saya mendukung bakal pasangan calon lain," jelas Ketua RT 01 Kelurahan Banta-bantaeng, Andi Ashar.

Ia yang telah menyimpan dan memfoto semua percakapan ancaman dalam grup media sosial WhatsApp itu berencana akan melaporkan kejadian itu ke Mapolrestabes Makassar karena merasa takut dengan terornya.

"Kita adalah negara yang menganut sistem demokrasi dan pilihan tidak bisa dipaksakan, tapi karena pilihan saya beda, saya lalu diancam akan diculik dan dibakar. Saya ketakutan pastinya," katanya.

Ashar menjelaskan, dari lebih 6.000 RT dan RW di Makassar, umumnya mendukung bakal calonnya yang tidak lain adalah petahana Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan calon wakilnya Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi).

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024