Mamuju (Antaranews Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggaraeny Anwar menilai profesi satuan pengamanan atau satpam, bukan pekerjaan hina.

"Jangan menganggap profesi satpam sebagai pekerjaan hina, sebab saya melihat sangat besar manfaatnya sebagai pengawal keamanan di daerah ini," kata Enny pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-37 Satpam, di lapangan Ahmad Kirang, Kabupaten Mamuju, Kamis.

Wagub mengaku sangat mengapresiasi para anggota satuan pengamanan yang telah mengabdi melakukan pengawalan dan menjaga keamanan di wilayah Sulbar.

Ia juga menyampaikan agar generasi muda yang belum mendapatkan pekerjaan, dapat diberi kesempatan dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara dengan mengajak mereka untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

"Saya menginginkan kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi maupun kabupaten serta kepolisian agar melakukan pembinaan dan mendidik para pemuda yang belum beruntung mendapatkan pekerjaan untuk dilatih menjadi satpam," ucap Enny.

Terkait gaji yang disebut umumnya berada di bawah UMP, Enny menegaskan bahwa tidak semua satpam mendapatkan gaji rendah, tetapi itu tergantung perusahaan atau pihak lain yang memakai jasa mereka.

Sementara Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharuddin Djafar yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, peringatan HUT Satpam tersebut dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi kinerja, sekaligus refleksi pemuliaan profesi Satpam sebagai sebuah pekerjaan yang dibutuhkan kehadirannya dan patut dihargai serta harus ditingkatkan kemampuannya.

Dalam menjalankan tugas memelihara keamanan dan ketertiban lingkungan kerja, Baharuddin menekankan kepada para anggota satpam agar menjadikannya sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan serta meminta agar ditanamkan rasa bangga dan kehormatan dalam hati sanubari sebab profesi sebagai anggota satpam adalah pekerjaan yang luhur.

"Saya bangga melihat Satpam yang punya dedikasi tinggi untuk pengabdiannya kepada masyarakat," kata Baharuddin

Ia membeberkan, di Sulbar sudah dilakukan pelatihan satpam demi meningkatkan kemampuannya, sehingga apabila terjadi suatu tindak pidana awal maka mereka sanggup menanganinya.

Kapolda juga menyebutkan bahwa ke depan menjadi satpam dapat dijadikan sebagai lapangan kerja yang menjanjikan dibanding yang lainnya.

Untuk itu, ia berharap perlu ada koordinasi kepada pengguna dan pengusaha penyedia jasa satpam.

Melalui momentum itu Kapolda berpesan agar anggota satpam bisa menjaga lingkungan kerjanya, sebab satpam adalah perpanjangan tangan kepolisian.

"Keterbatasan personil yang dimiliki Kepolisian, tentu sangat terbantu dengan adanya Satpam yang terlatih," kata Baharuddin Djafar.

Sedangkan Kasubdit Bimsatpampolsus Polda Sulbar Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal mengatakan, jumlah satpam yang terdaftar di daerah itu sekitar 400 orang.

"Dari 400 orang yang sudah terdaftar, hanya dua per tiga yang memiliki sertifikat," kata Iqbal.

Melihat perkembangan yang ada, Iqbal menambahkan kebutuhan satpam di Sulbar masih mengalami kekurangan.

"Disini satu perusahaan besar biasanya memiliki tiga satpam dan itu dianggap masih kurang. Jadi ke depan diharapkan kepada para pengguna jasa pengamanan dapat menyesuaikan antara kebutuhan dan jumlah personel Satpam," terang Iqbal.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024