Makassar (Antaranews Sulsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar menyatakan jika salah satu jaringan pipa airnya yang berada di Jalan AP Pettarani mengalami kebocoran akibat terkena alat bor (sondir) dari kontraktor pembangunan jalan tol layang Makassar.

"Kami menerima informasi kalau salah satu jaringan pipa itu bocor oleh alat bor kegiatan penelitian tanah dan katanya kebocoran terjadi saat galian keenam," ujar Direktur Teknik PDAM Makassar, Kartia Bado di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, kebocoran pipa yang mempunyai diameter 350 milimeter tentunya akan menggangu kinerja suplai air bersih kepada pelanggan karena kebocoran harus diatasi.

Kartia mengaku jika kebocoran pada pipa jaringannya itu terjadi pada kegiatan pengeboran di galian keenam dari jumlah keseluruhannya sebanyak 85 titik galian.

"Baru di galian keenam sudah mengenai jaringan pipa kita. Sedangkan masih ada 85 sekitar 80 galian lagi yang belum dilakukan. Kita khawatir pipa lainnya akan bocor lagi ini," katanya.

Ia menerangkan, jika aktivitas pengeboran dilanjutkan dan kembali merusak jaringan pipanga, dirinya khawatir suplai air bersih ke pelanggan akan terhambat.

"Kalau hal ini berulang tentu sangat merepotkan petugas teknik dan tentunya berimbas pada pelayanan kepada pelanggan, padahal semua gambar jalur pipa sudah kita berikan kepada pihak pemrakarsa proyek sebelum kegiatan pengeboran dilaksanakan," terangnya.

Menurutnya, para pekerja kontraktor jembatan tol layang itu dalam melakukan pengeboran sudah mendeteksi menggunakan alat georadar, namun pipa tidak terdeteksi.

Karenanya, dirinya mempertanyakan kinerja dari deteksi pipa dengan metode georadar yang diterapkan oleh pemrakarsa tersebut karena kejadian sudah terjadi.

Untuk itu, Kartia meminta kepada pihak proyek untuk lebih berhati-hati dan agar senantiasa berkoordinasi dengan PDAM terkait titik galian yang akan dikerjakan mengingat ini adalah pipa distribusi yang melayani kebutuhan warga sekitar Jalan Raya Pendidikan, Goro, Hertasning, Pengayoman, Boulevard, Abdullah Dg Sirua Timur dan Rappocini Barat. 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024