Makassar  (Antaranews Sulsel)  - Wisatawan mancanegara (wisman) Malaysia mendominasi jumlah kunjungan wisata ke Sulawesi Selatan pada periode Desember 2017 yakni 1.046 orang pelancong.

"Kalau berdasarkan data statistik yang kami miliki untuk periode Desember 2017 atau di akhir tahun itu, jumlahnya sangat besar dan memang terbanyak dari lima negara penyumbang wisatawan," ujar Kepala Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Amal di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan, rata-rata wisatawan mancanegara yang datang ke Sulsel melalui pintu kedatangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin selalu berada di atas angka 1.000 orang per bulan.

"Wisman yang datang itu dari berbagai benua, ada dari Asia, Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Tapi yang paling banyak selalu kunjungan wisman asal Asia tentunya dan kemudia dari Eropa," katanya.

Akmal mengaku jika pendataan jumlah kunjungan wisman itu terkadang sering berbeda dengan pendataan dari instansi pemerintah daerah seperti dinas pariwisata.

Karena pendataan yang dilakukan BPS adalah murni wisatawan yang baru datang atau di provinsi mana pertama kali datang. Selanjutnya, wisman yang berpetualang ke beberapa daerah lainnya itu sudah tidak didata lagi berdasarkan tujuannya.

"Jadi yang kami data itu khusus masuk melalui pintu Makassar. Yang masuk juga fluktuatif, kadang turun dan kadang naik juga dan di akhir tahun memang selalu naik," katanya.

Lima negara yang menjadi penyumbang terbesar wisatawan mancanegara yakni, Malaysia, Singapura, India, Jerman dan Inggris.

"Kalau melihat negara penyumbang wisatawan berdasarkan lima negara teratas itu ada yang dari Benua Asia seperti Malaysia, Singapura dan India. Kemudian dari Benua Eropa yakni Jerman dan Amerika Serikat dari benua Amerika," jelasnya.

Dari kelima negara penyumbang wisatawan terbesar pada bulan Desember itu, berjumlah 1.252 orang atau sekitar 74 persen dari total wisman yang masuk melalui pintu masuk Makassar.

"Wisman dari lima negara itu yang menjadi penyumbang besar untuk bulan desember. Sedangkan negara-negara lainnya itu tidak cukup banyak, hanya sekitar belasan dan 20-an orang saja," sebutnya. 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024