Luwu Timur (Antaranews Sulsel)- Bupati Luwu Timur Thorig Husler meresmikan beroperasinya "Free Intake" dan Jaringan Irigasi Desa di Tarabbi Kecamatan Malili, Lutim yang diharapkan semakin meningkatkan produksi para petani di wilayah itu, Kamis.

Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bahri Syam, Ketua DPRD, Amran Syam, Direktur YLP2EM, Ibrahim Fattah, MCA Indonesia Wilayah Luwu Raya Amri Liwang, Anggota DPRD Luwu Timur, Harisah, Kadis Pertanian, Muharif, Kadis PMD, Halsen, Camat Malili, Ansar Rahman, Kepala Desa Manurung, Irwan Jafar, dan Kepala Desa Tarabbi, Sulaiman Pa`allo.

"Peresmian free intake dan jaringan irigasi desa ini, kita harapkan dapat meningkatkan produksi petani. Dan kita bersyukur bahwa sarana prasarana penunjang pertanian ini telah beroperasi dengan baik" katanya.

Menurut dia, sesuai rencana free I=intake ini akan membantu mengaliri sawah petani yang mencapai 200 hektar lebih. Dimana dari 200 hektare sawah tersebut sebagian besar merupakan pertanian organik."Jika melihat potensinya, dua desa ini kedepan bisa jadi sentra penghasil produk pertanian organik," ujar Husler.

Dirinya juga melihat jika free intake ini punya potensi untuk dikembangkan menjadi bendungan. Disamping mengaliri sawah pertanian organik masyarakat, kata Husler, juga bisa juga dimanfaatkan untuk sektor kelistrikan dan pariwisata.

Sementara itu, MCA Indonesia Wilayah Luwu Raya Amri Liwang mengatakan, program ini bergulir sejak tahun 2016 dengan anggaran dana yang digelontorkan untuk Luwu Timur telah mencapai Rp 55 miliar.

MCA Indonesia, kata Amri menggandeng beberapa NGO di Luwu Timur seperti Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2M), SCF, Jurnal Celebes, Swisscontak, dan Hivos untuk menjalankan beberapa program pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.

Konsep yang ditawarkan ini memang di programkan dari hulu hingga hilir, dan terintegrasi dengan pemerintahan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten hingga Desa selaku penerima manfaat.

"jaringan Irigasi yang telah kita bangun mohon dimanfaatkan sebaik-baiknya, semoga pertanian kita mampu menghasilkan yang lebih baik sehingga masyarakat ikut sejahtera,? tutupnya.

Konsorsium Cinta Lingkungan (KCL), Ketua Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2M) Ibrahim Fattah mengatakan, sejak peletakkan batu pertama pembangunan Free Intake dan Jaringan Irigasi Desa oleh Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler, Jumat, 24 November 2017 lalu, proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 2.341.737.000.

Dan program KCL di dua desa ini menggunakan anggaran sebesar Rp 6,8 Milyar yang bersumber dari MCA Indonesia. Anggaran itu diarahkan untuk peningkatan kapasitas petani, bumdes, infrastuktur desa, hingga pelatihan kelompok ekonomi perempuan.

Ia juga mengharapkan, agar setelah rampungnya pembangunan Free intek ini, agar ada dukungan dari Pemerintah Daerah dalam hal pemeliharaan, mengingat banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat,ucap Ibrahim.

Dalam kegiatan tersebut MCA Indonesia menyerahkan Infrastruktur Free Intake Jaringan Irigasi ke Pemerintah Desa Manurung dan Penyerahan SK Pengelolaan Free Intake dan Jaringan Irigasi dan SK Pengelolaan Kawasan Agroekonomi Bekas Galian dan Bantaran Sungai Cerekang dari Pemerintah Desa Manurung ke MCA Indonesia.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024