Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 120 hektare lahan pertanian di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kesulitan air karena berada di dataran tinggi yang tidak mempunyai sumber air.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulbar, Syamsul Ma'arif di Mamuju, Sabtu, mengatakan, Pemprov Sulbar menurunkan tim untuk mengatasi kekeringan 120 hektare lahan pertanian padi yang ada di Kecamatan Matakali Kabupaten Polman.
Ia mengatakan, tim tersebut terdiri dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), balai penyuluh pertanian serta penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Menurut dia, lahan pertanian tersebut berada di atas ketinggian sementara sumber air berada di bawah sehingga harus ada solusi untuk menyalurkan air irigasi ke daerah itu.
"Lahan pertanian tersebut sekitar 300 meter dari sumber air sehingga akan dilakukan penanganan untuk mengatasinya," katanya.
Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar akan berupaya menyiapkan sistem pompa hidram untuk mengangkat air dari bawah ke lokasi yang lebih tinggi dan membuat saluran irigasinya. "Upaya mengatasi kekeringan tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Polman," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pembuatan sumur bor, serta biofori atau lubang resapan agar air bisa ditampung di bawah tanah.
"Pemprov Sulbar telah menyiapkan berbagai langkah, untuk mengatasi ancaman kekeringan ini untuk mempertahankan produksi padi di Sulbar," katanya.