Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat melalui UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) melakukan penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) El Nino pada tanaman padi di Desa Rambu Saratu Kabupaten Mamasa.
Kepala UPTD BPTPH Hasdiq Ramadhan, di Mamuju, Kamis mengatakan, penanganan DPI El Nino itu dilakukan dengan memberikan bantuan mesin pompa air kepada kelompok tani di Desa Rambu Saratu, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
"Pemberian bantuan mesin pompa ini sebagai tindak lanjut hasil pengamatan keliling yang dilaksanakan oleh Petugas POPT Kecamatan Mamasa bersama PPL Desa Rambu Saratu," kata Hasdiq Ramadhan.
Pemberian bantuan mesin pompa itu bersifat pinjam pakai dan pengembalian setelah panen.
"Kondisi pertanaman para petani mengalami kekeringan sedang hingga berat, tanaman sudah mulai menunjukkan gejala kekeringan, sehingga perlu ditangani segera karena terancam gagal panen atau puso," katanya menjelaskan.
Sementara Penanggung Jawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Minake Arwan mengatakan, saluran irigasi milik kelompok tani rusak sehingga selama ini petani memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber air dengan jarak sumber air sekitar 10 meter.
"Namun, dua bulan terakhir ini Kabupaten Mamasa mengalami kemarau panjang yang mengakibatkan lima hektare pertanaman sawah varietas Mekongga dan Inpari 32 dengan umur tanaman 50-70 HST terdampak kekeringan," kata Arwan.
Ia menambahkan, para petani merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas fasilitas bantuan pompanisasi oleh pemerintah, karena sebagian pertanaman seharusnya sudah dilakukan pemupukan susulan tapi terkendala kekeringan sehingga sama sekali tidak dapat melakukan pemupukan.
Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif berharap dengan adanya bantuan pompanisasi tersebut dapat mengatasi masalah kekeringan yang melanda Desa Rambu Saratu Kabupaten Mamasa.
"Setelah adanya bantuan pompanisasi ini, semoga petani dapat segera melakukan pemupukan dan keadaan pertanaman bisa kembali normal," kata Syamsul Ma’rif.
Dinas TPHP Provinsi Sulbar melalui UPTD BPTPH, juga melakukan penanganan dampak El Nino terhadap tanaman padi milik tiga kelompok tani di Kabupaten Polewali Mandar.
Luas areal pertanaman padi terdampak kekeringan tersebut, yakni sekitar delapan hektare, sebanyak 3,5 hektare di antaranya sudah terdampak puso, dengan beberapa jenis varietas, yaitu varietas Inpari-32, varietas Mekongga, varietas Arumba dan Inpari IR Nutr-zinc untuk jenis beras merah.
Penanganan DPI El Nino tersebut juga dilakukan melalui pemberian bantuan mesin pompa air yang sifatnya pinjam pakai dan pengembalian setelah panen.

