Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan (DKP Sulsel) meluncurkan buku berjudul "Gelombang Prestasi dari Pesisir Bahari" yang mengisahkan upaya Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo memajukan pembangunan perikanan dan kelautan di Sulsel.
"Buku ini disusun dan disarikan atau ditulis ulang dari sambutan gubernur kepada jajaran DPK Sulsel," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Sulsel Sulkaf S Latief di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, buku ini diharapkan bermanfaat dan menjadi referensi tentang perjalanan kelautan dan perikanan selama 10 tahun Syahrul memajukan pembangunan perikanan kelautan di sulsel.
Menurut dia, gubernur selain memberikan spirit untuk memajukan dua potensi bahari ini, juga memberikan contoh-contoh kinerja yang patut ditiru. Salah satu personifikasi yang digunakan adalah peran dan makna kehidupan semut hitam.
Hal itu dibenarkan Ediotor buku tersebut, Bachtiar Adnan Kusuma yang mengutip filisofi yang digunakan gubernur yakni "Memantik hikmah dari Semut Hitam".
Sebagai pengandaian disebutkan bahwa pernahkah kita melihat semut berdiam diri? jawabannya adalah tidak, semut tak pernah berdiam diri. Ia bukan binatang pemalas. Kalau diibaratkan, semut seperti seorang aktivis. Para aktivis, meskipun tak ada kerjaan, mereka selalu mencari kerjaan.
Dalam bekerja, banyak semut gugur dalam tugas. Ada mati dimangsa musuh, ada tertimpa benda berat.
"Semut mengajarkan banyak inspirasi pada kita tentang kerja keras, lalu memberi manfaat pada orang lain. Semut adalah pahlawan bagi semut lainnya. Tubuhnya mungil dan hitam, rupanya ia mengerjakan hal-hal besar dalam hidupnya. Aku ingin seperti semut," kata Syahrul yang dikutip editor.
Syahrul pada Maret 2018 sudah akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubenur Sulsel selama dua periode (10 tahun). Pada masa akhir jabatan tersebut, DKP mempersembahkan buku yang menunangkan sejumlah prestasi yang telah diraih Pemprov dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah kepemimpinan putra Yasin Limpo.
"Buku ini disusun dan disarikan atau ditulis ulang dari sambutan gubernur kepada jajaran DPK Sulsel," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Sulsel Sulkaf S Latief di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, buku ini diharapkan bermanfaat dan menjadi referensi tentang perjalanan kelautan dan perikanan selama 10 tahun Syahrul memajukan pembangunan perikanan kelautan di sulsel.
Menurut dia, gubernur selain memberikan spirit untuk memajukan dua potensi bahari ini, juga memberikan contoh-contoh kinerja yang patut ditiru. Salah satu personifikasi yang digunakan adalah peran dan makna kehidupan semut hitam.
Hal itu dibenarkan Ediotor buku tersebut, Bachtiar Adnan Kusuma yang mengutip filisofi yang digunakan gubernur yakni "Memantik hikmah dari Semut Hitam".
Sebagai pengandaian disebutkan bahwa pernahkah kita melihat semut berdiam diri? jawabannya adalah tidak, semut tak pernah berdiam diri. Ia bukan binatang pemalas. Kalau diibaratkan, semut seperti seorang aktivis. Para aktivis, meskipun tak ada kerjaan, mereka selalu mencari kerjaan.
Dalam bekerja, banyak semut gugur dalam tugas. Ada mati dimangsa musuh, ada tertimpa benda berat.
"Semut mengajarkan banyak inspirasi pada kita tentang kerja keras, lalu memberi manfaat pada orang lain. Semut adalah pahlawan bagi semut lainnya. Tubuhnya mungil dan hitam, rupanya ia mengerjakan hal-hal besar dalam hidupnya. Aku ingin seperti semut," kata Syahrul yang dikutip editor.
Syahrul pada Maret 2018 sudah akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubenur Sulsel selama dua periode (10 tahun). Pada masa akhir jabatan tersebut, DKP mempersembahkan buku yang menunangkan sejumlah prestasi yang telah diraih Pemprov dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah kepemimpinan putra Yasin Limpo.