Makassar (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggandeng eFishery untuk mengintervensi anak berpotensi stunting dengan memberikan bantuan ikan segar.
"Kita intervensi selama 30 hari dengan memberikan ikan segar dari eFishery pada warga Lekopaccing, Kabupaten Maros yang terindikasi mengalami gejala stunting," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Ilyas di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan melalui program makan ikan yang digencarkan bersama perusahaan akuakultur terbesar di Indonesia ini, balita yang berpotensi stunting akan diberikan ikan segar setiap hari selama 30 hari.
Dengan perlakuan seperti itu, ia berharap secara bertahap keluarga yang memiliki anak berpotensi atau mengalami stunting akan mengalami perbaikan gizi dan otomatis menekan angka prevalensi stunting di Sulsel, termasuk Kabupaten Maros.
Khusus untuk wilayah percontohan di Lekopancing, Kabupaten Maros, lanjut dia, selain bersama mitra eFishery, juga dengan mitra lokal, yakni pemerintah desa dan Tim Penggerak PKK di wilayah setempat.
Berkaitan dengan hal tersebut, dengan intervensi penguatan nutrisi sekaligus pendampingan pada anak selama sebulan, selanjutnya dapat diteruskan oleh keluarga bersangkutan.
Untuk program pemberian ikan segar itu, sebanyak 200 kilogram ikan segar disalurkan untuk menjangkau 32 anak sasaran yang rentan mengalami stunting.
Sebab, ikan segar menjadi salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh anak untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh.