Makassar (ANTARA) - Sebanyak 25 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) ikut meningkatkan wawasan terhadap berbagai isu dan temuan terbaru mengenai penyakit tropis melalui konferensi internasional Joint International Tropical Medicine Meeting (JITMM) 2024 di Bangkok, Thailand.
Pemimpin Delegasi FKM Unhas Prof Ridwan Amiruddin di Makassar, Selasa, menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi pertemuan bergengsi yang melibatkan lima kampus ternama di Thailand, sehingga akan diinisiasi sebagai agenda rutin Program Magister FKM Unhas setiap tahun.
"Ini kali kedua saya ikut konferensi ini dan semua materi tentang penyakit tropis bersumber dari riset. Sehingga menurut saya, pertemuan ini sangat penting dihadiri oleh para mahasiswa maupun praktisi Kesehatan Masyarakat untuk meningkatkan wawasan riset-riset terbarukan," urainya.
JITMM 2024 dinilai berhasil menjadi platform bagi kolaborasi internasional, pertukaran pengetahuan, dan diskusi mendalam mengenai tantangan dan solusi dalam kedokteran tropis. Pesertanya pun dari berbagai negara di dunia.
JITMM 2024 yang telah berlangsung pada pada pertengahan Desember ini mengangkat tema "Advancements in Tropical Medicine: On the Horizon". Konferensi ini menyoroti terobosan dan inovasi terbaru dalam penanganan penyakit tropis.
Sejumlah kegiatan luar biasa mewarnai pertemuan internasional itu, seperti sesi pleno dan simposium yang mempertemukan para ahli terkemuka dalam membahas teknologi mutakhir, strategi, dan kebijakan dalam pengendalian penyakit tropis.
Sejumlah peneliti dan mahasiswa turut mempresentasikan temuan terbaru mereka melalui sesi oral dan poster, memberikan wawasan mendalam tentang kemajuan dalam bidang ini.
Menurut salah satu Dosen Pendamping Dr Shanti Riskiyani, materi yang disajikan selama konferenai berlangsung sangat menarik, banyak input yang kita peroleh terkait upaya promotif dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat.
"Sehingga giat ini sangat penting dihadiri, apalagi membahas penanganan kasus Kesmas yang tidak lagi menunggu sebuah kasus, tetapi dapat diprediksi dengan melihat tren dari hasil deteksi dini suatu penyakit," ujarnya menguraikan.
Pada kesempatan ini, tidak sedikit poster hasil riset berasal dari Indonesia, tidak terkecuali dari Sulawesi Selatan yang meneliti terkait "Recovery of Tembusu Virus in Culex Triateniorhynchus fro Indonesia".
Doktor Shanty mengemukakan bahwa sejumlah pesan disampaikan para peneliti melalui konferensi tersebut mengenai perkembangan penyakit dan juga virus yang saat ini mengharapkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dan mengatasinya.
"Upaya deteksi dini menjadi sangat penting agar dapat dilakukan pencegahan. Jika pun terjadi maka masyarakat sudah punya ketahanan untuk suatu penyakit," kata dia.
Pada pelaksanaannya, juga diberikan penghargaan kepada peneliti muda dengan penelitian luar biasa, mendorong generasi baru dalam penelitian kedokteran tropis.
Ada pula pameran teknologi kesehatan yang menampilkan berbagai inovasi dalam teknologi kesehatan dipamerkan, menunjukkan potensi alat dan metode baru dalam diagnosis dan pengobatan penyakit tropis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa FKM Unhas tingkatkan wawasan di Pertemuan JITMM Thailand