Makassar (Antaranews Sulsel) - Chairman Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) Jufri Rahman mengakui jika kerjasama peningkatan pariwisata antara anggota tidak dapat berjalan maksimal dan sulit berjalan.

Chairman BIMP-EAGA Jufri Rahman di Makassar, Minggu, mengatakan program kerjasama menyangkut ekonomi seperti pariwisata atau bidang perikanan memang tidak dapat berjalan efektif karena terjadi unsur persaingan diantara para anggota.

"Jadi sejak 1996 itu, BIMP-EAGA yang paling progres dan berkelanjutan kerjasamanya itu yakni terkait olahraga. Sementara di aspek ekonomi termasuk pariwisata dan perikanan, seperti pribahasa hidup segan mati tak mau, karena anggota akan saling bersaing," katanya.

Untuk pariwisata itu, kata dia, memang setiap anggota menjadi kompetitor sehingga sulit saling mendukung dalam meningkatkan jumlah wisatawan.

Sementara untuk olahraga, kata dia, memang tetap ada persaingan namun tujuan utamanya untuk meningkatkan hubungan baik diantara para anggota BIMP-EAGA.

"Jadi jika wisatawan yang datang di daerah satu, tentu tidak bisa berbagi ke daerah yang lain. Makanya BIMP-EAGA memang lebih fokus dalam segi pertandingan olahraga," jelasnya.

Sebelumnya, Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DPD Sulawesi Selatan mengaku fokus mengembangkan ratusan destinasi baru yang dianggap layak jual untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke provinsi tersebut.

Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Leonardo, mengatakan banyak potensi destinasi yang tersebar di sejumlah daerah di Sulsel yang memang belum begitu populer karena belum mendapatkan perhatian serius.

"Makanya kami fokus untuk pengembangan destinasi baru di Toraja, Enrekang dan sejumlah daerah lain di Sulsel," katanya.

Sementara daerah lain seperti Kabupaten Gowa, Takalar, Maros dan Bantaeng juga memiliki begitu banyak potensi yang layak untuk dijual ke masyarakat domestik dan internasional.

Selain panorama alam yang mengagumkan, Sulawesi Selatan yang memiliki banyak kebudayaan asli yang tentunya patut untuk ditawarkan ke masyarakat internasional.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024