Makassar (Antaranews Sulsel) - Jalan Layang Camba yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, ditargetkan dapat digunakan pada musim mudik Lebaran 2018.

"Ini sebentar lagi (rampung), minimal bisa dipakai (pada lebaran mendatang) meski belum sepenuhnya, tinggal beberapa ruas, saya kira Juni selesai," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo usai meninjau progres pembangunan jalan layang tersebut di Kabupaten Maros, Kamis.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 02 Satuan Kerja Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Marlin Ramli, progress pekerjaan jalan layang segmen-1 sepanjang 316 meter tersebut telah mencapai 77 persen. Pihaknya tinggal menyelesaikan pelebaran jalan dari 5 m ke 7 m, sepanjang 2 km. "Kami harapkan operasional pada Juni," ujarnya.

Menurut Syahrul, saat ini jalan layang yang dibiayai APBN tersebut memang belum jadi sepenuhnya, tetapi ini membuktikan keseriusan pemerintah, baik di pusat, kabupaten/kota dan provinsi.

Setelah meninjau proyek menilai Rp167 miliar ini, Syahrul mengatakan, pihaknya bersama pelaksana proyek di lapangan sepakat agar pembangunan jalan tersebut tidak lagi meneruskan ke atas hutan, tetapi membuat terowongan yang menembus gunung.

"Kami sepakat untuk membangun terowongan seperti di Mina, Arab Saudi, di ujung jalan layang," kata dia.

Terowongan sepanjang 1,3 km tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk meyelamatkan hutan di atas gunung tersebut, dan menjaga rakyat tidak terpancing naik ke atas gunung.

Pihaknya, kata dia, akan mencoba mengusulkan perubahan anggaran agar pembangunan terowongan tersebut dapat dilakukan. Ia optimistis, tambahan biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

"Kemarin saya bicara dengan beberapa teman-teman, sebagian pengerjaan terowongan kereta yang ada di Jakarta sudah selesai, alatnya saja kami minta, bisa kami sewa, kira-kira begitu pikiran praktis saya," tutur Syahrul.

Ia mengaku, pembangunan terowongan ini belum disetujui oleh menteri, namun pihaknya akan melaporkan hal ini secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.

"Dalam waktu singkat, kami akan bertemu Presiden untuk melaporkan sejumlah proyek strategis, baik yang akan selesai, maupun yang akan berlanjut, dan mungkin akan saya tinggalkan untuk PLT Gubernur dan gubernur selanjutnya," kata dia.

Ia menambahkan, hadirnya jalan layang ini untuk menyatakan secara serius bahwa poros ekonomi tengah dari Makassar ke Bone, ke selatan sampai Sinjai, ke utara sampai dengan Pinrang dan Parepare dibenahi secara serius.

"Kalau ini selesai, sumbu ekonomi utama selesai dalam pendekatan era sekarang, yaitu bukan hanya estetika melainkan sekaligus penyelamatan lingkungan," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024