Maros (Antaranews Sulsel) - Proyek pembangunan Bandara Buntu Kuni Toraja akan digarap PT Semen Bosowa selaku pemenang tender proyek tersebut untuk melanjutkan pembangunannya yang mangkrak selama dua tahun.

"Kedatangan kami ke pabrik Bosowa untuk mengecek suplai semen, agar kerja sama ini juga berjalan baik," sebut perwakilan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Anas Labakara saat bertemu pihak manajemen di pabrik Semen Bosowa, di Kabupaten Maros, Rabu.

Anas mengatakan pembangunan bandara ini akan memasuki pembangunan terowongan air dan landasan pacu. Sebab, salah satu kendala utama yang dihadapi dalam percepatan pembangunan bandara tersebut adalah faktor alam.

Disekitar lokasi pembangunan bandara terdapat gunung dan dua aliran sungai, maka pembangunan landasan pacu harus disesuaikan dengan kondisi alam tersebut.

Marketing Division Head Bosowa Semen, Febby Triady menyambut baik kerja sama itu. Pihaknya memastikan stok Bosowa Semen untuk pembangunan bandara Buntu Kunik akan lancar.

Sehingga Bosowa turut berkontribusi dalam membangun Indonesia, khususnya percepatan pembangunan di Toraja sebagai salah satu objek wisata terpopuler di Sulsel.

"Kami menyambut baik kerja sama ini dan dipastikan suplai semen untuk pembangunan bandara setempat akan dilancarkan," katanya.

Kelanjutan pembangunan Bandara Buntu Kunik ini selebumnya mendapatkan kucuran dana Rp60 miliar tahun anggaran 2018, dari Kementerian Perhubungan.

Melalui Dirjen Perhubungan Udara, akan membangun delapan bandara, baik bandara baru dan bandara revitalisasi/penggunaan kembali bandara lama.

Mengacu pada Peraturan Presiden (Pepres) nomor 58 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perpres nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan disesuaikan dengan program Nawa Cita pada poin 3 dan poin 7.

Poin ini berisi mandat pembangunan dari kawasan pinggiran dan poin 7 mengenai kemandirian ekonomi yang diusung oleh Presiden Joko Widodo.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024