Makassar (Antaranews Sulsel) - Aparat keamanan mengawal ketat unjuk rasa massa pasangan calon Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) yang memblokir jalan di bawah jembatan layang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Aksi tersebut dilakukan menyikapi putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terhadap upaya banding yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulsel, melawan pasangan calon Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) terkait gugatan pembatalan calon pasangan DIAmi.

Sejumlah perwakilan demonstran menyampaikan orasinya secara bergantian berharap putusan MA objektif dan memutus perkara yang sebenar-benarnya sesuai fakta yang terjadi.

Demonstrasi tersebut berdampak kemacetan di perempatan Andi Pangeran Pettarani dan Urip Sumoharjo. Bahkan kendaraan terpaksa melambat karena massa masuk di badan jalan.

"Kami aksi damai di sini untuk memberikan dukungan penuh terhadap pasangan `DIAmi`. Kami berharap putusan tersebut diterima MA," kata peserta aksi Maulana dalam orasinya.

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha (PTTUN) Makassar yang memutus pembatalan status pencalonan "DIAmi" dianggap keliru sehingga dilakukan upaya banding untuk mencari keadilan. Putusan tersebut dianggap tidak tepat.

"Putusan PTTUN Makassar kami anggap keliru. Banyak komentar pakar hukum dan tata negara menyatakan putusan itu keliru sehingga MA diharapkan memutus secara objektif menerima gugatan KPU Makassar," tegas korlap aksi, Lukman.

Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan bersenjata lengkap. Demonstran saat ini menutup jalan di bawah jembatan layang, meski demikian aksi masih berjalan kondusif.

Aparat yang diterjunkan dalam pengawalan putusan MA diketahui sebanyak 4.000 personel dari TNI dan Polri. Sejumlah lokasi strategis dijaga ketat seperti aset Kalla dan Bosowa Grup, posko pemenangan pasangan Appi-Cicu.



 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024