Makassar (Antaranews Sulsel) - Siswa angkatan III Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Makassar menggelar pameran 91 buah foto jurnalistik di Gedung Kesenian Societeit de Harmoni jalan Riburane, Makassar, Sulawesi Selatan, 1-6 Mei 2018.

"Pameran foto kali ini bertema `de.si.ree` atau hasrat dengan mengangkat potret tentang makna kehidupan," ujar Ketua Panitia pameran de.si.ree, Syaeif Husain di Makassar, Selasa.

Dari total 91 jumlah foto yang dipamerkan, kata dia, sebalumnya telah dikurasi atau diseleksi tim pengajar GFJA Makassar, untuk selanjutnya dicetak dan dipamerkan di gedung kesenian setempat.

Untuk foto cerita, sebanyak 38 buah yang menceritakan tentang hukum qaunun (cambuk) di abadikan di Aceh, kemudian tambang minyak tradisional rakyat diistilahkan `Emas Hitam` di Wonocolo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur serta sosok perempuan bernama Rippang Pong Labba dikenal nenek Panggau, pemintal kapas menjadi benang tertua di Kabupaten Tana Toraja, Sulsel.

Sementara untuk foto tunggal dipamerkan sebanyak 53 karya dengan menyampaikan pesan visual mengenai arti kehidupan sehari-hari yang diabadikan melalui gaya foto masing-masing sesuai aturan jurnalistik.

Dari karya yang diabadikan tujuh siswa kelas dasar jurnalistik tersebut masing masing Ahmad Hanief, Arnas Padda, Ekkie Fachryzah, Indra Abriyanto, Shofwan Al Fakri, Syaief Husan dan Yuni M Salempa, telah berhasil membuat foto jurnalistik setelah ditempa selama enam bulan, Juni-Desember 2017.

"Harapan kami setelah pameran ini bisa mengembangkan kemampuan lebih baik lagi, karena ilmu foto jurnalistik tidak mudah seperti yang difikirkan, perlu kejelian dan kemampuan nalar dalam mengabadikan sebuah foto agar pesan itu sampai," tambahnya.

Sementara Koordinator GFJA Makassar, Yusuf Ahmad mengatakan Workshoop yang diikuti 10 orang pertengahan tahun lalu hanya diluluskan tujuh orang melalui hasil karya masing-masing siswa.

"Workshoop ini bukan hanya memberikan ilmu tentang fotografi, namun lebih dari itu untuk melahirkan dan membentuk insan jurnalistik berkepribadian idealis," paparnya.

Tema de.si.ree adalah makna hasrat untuk membuat mereka para siswa mampu berkarya menyeimbangkan antara kemampuan dan keterbatasan sehingga lahirnya insan-insan jurnalistik yang berpedoman pada independensi.

Rencananya, pameran de.si.ree malam ini akan dibuka Kabag Humas dan Protokol Devo Khaddfi dihadiri Direktur GFJA Pusat Oscar Matuloh, Kepala Sekolah GFJA pusat Mosista Pambudi dan Kepala Biro Perum LKBN Antara Sulsel, Laode Masrafi dihadiri komunitas fotografi Makassar.

Selain pameran, panitia juga melakukan Road show di tiga kampus yakni Unhas dan Universitas Islam Negeri pada Rabu (2/5) dibawakan Oscar Matuloh dan dihari yang sama kampus Universitas Muslim Indonesia materi dibawakan Mosista Pambudi.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024