Makassar (ANTARA News) - Dua warga negara asing (WNA) asal Rusia yang menjadi tim perakit dari jet tempur Sukhoi SU-27 SKM kembali dirawat di Rumah Sakit Regional Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agus Supriatna di Makassar, Selasa, membenarkan adanya dua tim garansi (warranty) yang dirawat di rumah sakit.
"Dua anggota tim warranty kembali dirawat di rumah sakit karena kondisi fisik yang mulai menurun," ujarnya.
Kedua anggota tim warranty yang belum diketahui namanya tersebut mengalami mual-mual dan pusing diduga karena kekurangan tidur akibat goncangan setelah mengetahui tiga rekannya meninggal dunia.
WN Rusia itu langsung ditangani di ruang unit gawat darurat (UGD) sekitar pukul 10.30 Wita. Setelah mendapatkan penanganan dari tim medis keduanya kemudian dipindahkan ke paviliun sawit.
Menurut Danlanud, kedua anggota tim warranty itu dimasukkan ke rumah sakit untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita hanya mengambil langkah inisiatif aja jangan sampai ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi makanya kita bawa ke rumah sakit untuk diperiksa," katanya.
Direktur Medik RSWS, Dr Khalid mengaku jika kedua WN Rusia itu memang sudah diperiksa dan dipindahkan ke kamar perawatan. Keduanya sudah ditangani oleh tim medis rumah sakit.
(T.KR-MH/F003)
Berita Terkait
13.500 orang dievakuasi akibat banjir Kurgan Rusia
Kamis, 18 April 2024 6:26 Wib
Rusia panggil Dubes Austria di Moskow usai dua staf kedubesnya diusir
Jumat, 12 April 2024 6:50 Wib
Pemimpin Korut Kim Jong Un sampaikan belasungkawa kutuk serangan teror di Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 20:46 Wib
Vladimir Putin menang telak dengan perolehan 87,28 persen suara dalam pilpres Rusia
Selasa, 19 Maret 2024 12:03 Wib
Vladimir Putin unggul dalam Pilpres Rusia 2024 dengan 87 persen suara
Senin, 18 Maret 2024 12:59 Wib
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta gelar Pemilu Rusia 2024
Minggu, 17 Maret 2024 17:27 Wib
Rusia melakukan uji peluncuran rudal balistik antarbenua Yars
Sabtu, 2 Maret 2024 16:45 Wib
Sekjen PBB minta penyelidikan transparan atas kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny
Sabtu, 17 Februari 2024 11:58 Wib