Pemkot Makassar gandeng ADB tangani masalah kawasan kumuh
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengandeng Asian Development Bank (ADB), untuk ikut serta menangani permasalahan dalam penanganan kawasan kumuh di sejumlah titik perkotaan.
"Alhamdulillah, Makassar selalu menjadi perhatian ADB kerja sama antara Indonesia dan Australia, kemudian melibatkan semua profesional yang ahli dalam penataan kawasan kumuh di kota kita," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Selasa.
Pria akrab disapa Danny Pomanto ini menyampaikan rasa bangga saat
sambutan dihadapan peserta ADB Workshop Slum Assessment For Makassar City, secara virtual dikediaman pribadinya.
Ia menuturkan, kolaborasi antara internasional, nasional dan lokal, tentang bagaimana penataan kawasan kumuh menjadi perhatian yang sangat kuat.
"Saya menyampaikan, kalau urusan performa lokal saya tanggung jawab, untuk mensukseskan acara ini mereka membiayai sendiri, kemudian kita dapat perencanaan ke Makassar City," tutur Danny.
Walaupun dalam pertemuan itu, ada hal yang di kritisi soal peta-peta pemukiman adminstrasif lama masih digunakan, namun ia meminta untuk segara menggunakan peta terbaru yang sudah diperbaharui.
"Pertama harusnya peta yang terbaru dan total yang akan datang. Kita sudah masukkan tata ruang. Kedua, analisis sosial harus betul-betul menjadi utama dulu, karena saya merancang lorong, saya mau lihat aspek sosial. Karena itulah yang menjadi bagian terpenting," ujarnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Makassar, Nirman Mungkasa menyebutkan, ada sekitar 477,77 hektare akan dikelola dan Surat Keputusan (SK) sudah ada.
"Pengelolaan kawasan kumuh ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti drainase, sampah, air minum, pengelolaan pembakaran. Banyak aset yang terlibat disitu dan harus ada penanganan sosialnya, seperti yang diutarakan bapak wali kota tadi, " katanya menambahkan.
Diketahui, tercatat ada 12 titik yang menjadi konsen penataan kawasan kumun dengan revitalisasi seperti di Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea. Kerja sama Pemkot Makassar dengan ADB tersebut dimulai sejak 2018 lalu.
"Alhamdulillah, Makassar selalu menjadi perhatian ADB kerja sama antara Indonesia dan Australia, kemudian melibatkan semua profesional yang ahli dalam penataan kawasan kumuh di kota kita," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Selasa.
Pria akrab disapa Danny Pomanto ini menyampaikan rasa bangga saat
sambutan dihadapan peserta ADB Workshop Slum Assessment For Makassar City, secara virtual dikediaman pribadinya.
Ia menuturkan, kolaborasi antara internasional, nasional dan lokal, tentang bagaimana penataan kawasan kumuh menjadi perhatian yang sangat kuat.
"Saya menyampaikan, kalau urusan performa lokal saya tanggung jawab, untuk mensukseskan acara ini mereka membiayai sendiri, kemudian kita dapat perencanaan ke Makassar City," tutur Danny.
Walaupun dalam pertemuan itu, ada hal yang di kritisi soal peta-peta pemukiman adminstrasif lama masih digunakan, namun ia meminta untuk segara menggunakan peta terbaru yang sudah diperbaharui.
"Pertama harusnya peta yang terbaru dan total yang akan datang. Kita sudah masukkan tata ruang. Kedua, analisis sosial harus betul-betul menjadi utama dulu, karena saya merancang lorong, saya mau lihat aspek sosial. Karena itulah yang menjadi bagian terpenting," ujarnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Makassar, Nirman Mungkasa menyebutkan, ada sekitar 477,77 hektare akan dikelola dan Surat Keputusan (SK) sudah ada.
"Pengelolaan kawasan kumuh ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti drainase, sampah, air minum, pengelolaan pembakaran. Banyak aset yang terlibat disitu dan harus ada penanganan sosialnya, seperti yang diutarakan bapak wali kota tadi, " katanya menambahkan.
Diketahui, tercatat ada 12 titik yang menjadi konsen penataan kawasan kumun dengan revitalisasi seperti di Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea. Kerja sama Pemkot Makassar dengan ADB tersebut dimulai sejak 2018 lalu.