Makassar (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar Sulawesi Selatan Anre Gurutta KH Baharuddin Abduh Al Shafa mengajak umat Islam agar memaknai peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah Muhammad SAW yang bermakna wujud menjaga hubungan dengan manusia dan Allah SWT sebagai Sang Pencipta, dalam kehidupan sehari-hari.
AGH Baharuddin di Makassar, Senin menjelaskan bahwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha berarti Habluminannas yakni hubungan baik dengan manusia dan dari Baitul Maqdis ke alam Sidratul Muntaha itu Hablumminallah, hubungan baik dengan Allah.
"Jadi intinya itu, kita harus menjalin habluminallah wa habluminannas," kata AGH Baharuddin menegaskan.
AGH Baharuddin menjelaskan bahwa perlu dipahami kalau Nabi berjalan dari Makkah ke Baitul Maqdis disebut perjalanan horizontal, yang artinya umat Islam harus menjalin hubungan sesama manusia. Sedangkan ketika Nabi dari Baitul Maqdis ke alam yang tinggi namanya perjalanan vertikal, artinya hubungan kita dengan Allah.
"Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua alam. Itulah yang berbeda dengan nabi yang lain, jika nabi lainnya diutus untuk daerah tertentu dan umat tertentu, sedangkan Rasulullah diutus untuk seluruh alam," ujarnya.
Oleh karena itu, AGH Baharuddin menegaskan harus memperbaiki semua hubungan, bukan hanya dalam lingkungan kecil (keluarga) tetapi untuk dunia.
"Jadi kita harus memelihara perdamaian dunia, jangan kita membuat sesuatu dan hal yang bisa menjadikan kita terpecah belah, karena itu kita bukan hanya kepada umat Islam tetapi kepada semua," katanya menjelaskan.
"Umat Islam sebagai Ummatan Lil Aalamin, makanya kita juga harus miliki rahmatan Lil aalamin supaya kehidupan dunia ini menjadi damai," tambah AGH Baharuddin.
Lebih jauh AGH Baharuddin menjelaskan bahwa kebaikan orang Islam itu bukan hanya kepada sesama, namun bahkan kepada binatang hingga tumbuhan harus menjadi rahmat.
Hal tersebut sesuai dengan perkataan Rasulullah bahwa "jangan sembarang memotong tangkai pohon kalau tidak ada manfaatnya. Termasuk kembang bunga, jangan diambil sebelum mekar atau jika hanya dibuang saja. Itulah rahmat kepada semua alam," urainya.
Selain itu, perjalanan Rasulullah dalam peristiwa Isra' Mi'raj untuk mendapatkan perintah sholat mewujudkan betapa besarnya tanggungjawab umat Islam dalam pelaksanaan sholat lima waktu sebagai perintah Allah Subhanahu Wata'ala.
Maka dari itu, menurut AGH Baharuddin, shalat dikatakan "Asshalaatu mi'rajul mu'min", shalat itu adalah mi'rajnya orang Mukmin.
"Jadi kalau Nabi melakukan perjalanan secara langsung dari bawah ke atas, maka kita seluruh umatnya ketika shalat itu seakan kita berada di tempat yang dekat dengan Allah," ujarnya.
Hal ini lantaran Rasulullah mengatakan "wa akrabu mayakuunu abdu mirrabbihi wahuwa saajidun" yang artinya tempat paling dekat posisi seorang hamba kepada Allah ketika sujud saat sholat.
Karena dalam shalat, meletakkan anggota badan yang paling atas mensejajarkan dengan anggota badan paling bawah.
"Maka disitulah kita memperlihatkan tawadhu dan kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Jadi shalat itu adalah oleh-oleh paling berharga yang sengaja Nabi diundang untuk menerima ke Sidratul Munthoha. Sementara ibadah-ibadah lain hanya diterima di dunia ini.
Dengan demikian, shalat itu Imanuddin yang berarti tiangnya Agama. Jika shalat seorang mukmin tidak bagus, berarti ada yang tidak beres. Kalau shalatnya baik, maka dianggap semua yang lain baik. Ini karena shalat bisa menjaga orang dari perbuatan keji dan mungkar.
Berita Terkait
Kakanwil Kemenkumham audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 7:56 Wib
Polisi amankan puluhan mahasiwa peserta aksi pada Hardiknas di Makassar
Kamis, 2 Mei 2024 23:23 Wib
Peringatan Hardiknas tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bertabur penghargaan
Kamis, 2 Mei 2024 20:09 Wib
Sebanyak 20.222 peserta ikuti UTBK di Unhas
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Pansus DPRD Sulsel terus matangkan Raperda Kesehatan Ibu dan anak
Kamis, 2 Mei 2024 18:27 Wib
Unhas antisipasi penggunaan alat canggih cegah curangi pelaksanaan UTBK
Kamis, 2 Mei 2024 16:02 Wib
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan KI kepada pelajar lewat RUKI Bergerak "Goes to School"
Kamis, 2 Mei 2024 15:56 Wib
Konten Revolusi Pendidikan Makassar melengkapi Program Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 11:56 Wib