Jakarta (ANTARA) - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk empat sosok inspiratif yang berhasil mengukir prestasi di bidang keahlian masing-masing, mulai dari kategori kemanusiaan, seni budaya, dan pendidikan.
Rekor pertama diberikan kepada film "Before, Now, & Then (Nana)" produksi Fourcolours Film dan Titimangsa Foundation, yang disutradarai oleh Kamila Andini. Film yang dibintangi Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, dan Laura Basuki itu, mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan perempuan.
"Suatu kehormatan bagi saya, terutama ketemu lagi dengan pak Jaya Suprana (pendiri MURI), seorang sangat jenius, cerdas, banyak hal melakukan untuk Indonesia,” kata Produser Film Jais Darga, melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, "Before, Now, & Then (Nana)" yang diadaptasi dari novel roman biografi dirinya berjudul "Jais Darga Namaku" itu merupakan kado terakhir yang dipersembahkan untuk mendiang ibundanya, Raden Nana Sunani, yang wafat tiga tahun lalu. Selain itu, dia juga ingin memperlihatkan kehidupan masyarakat Sunda yang sebenarnya.
“Karena orang Sunda sendiri terkenalnya dengan bodor-bodoran, jadi kalau orang Sunda bertemu lebih dua orang pasti heboh. Sayang ingin memperlihatkan kepada generasi muda bahwa ini lho Sunda seperti itu,” ujarnya.
Rekor kedua diberikan untuk karya memasak secara daring oleh keluarga terbanyak yakni mencapai 1.245 peserta. Rekorisnya ialah Nizamia Andalusia School Jakarta.
Kemudian, rekor ketiga diberikan untuk karya yang mengusung konsep wakaf aplikasi ekosistem masjid pertama yang dilakukan oleh GEW Foundation.
Sementara rekor keempat diberikan untuk Rainier Wardhana Hardjanto, seorang remaja Indonesia pertama yang meluncurkan donasi sumbangan melalui platform NFT bagi penyandang disabilitas.
Rainier yang masih berusia 16 tahun itu sejak tiga tahun lalu tersentuh saat melihat anak-anak tuna rungu, tuna wicara, dan anak dengan kondisi down syndrome Namun, mereka selalu memperlihatkan wajah gembira dan tulus.
Rainier pun datang ke acara yang diadakan oleh Yayasan ISDI (Ikatan Sindroma Down indonesia) dan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome), dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Dunia tahun 2019.
Dia kemudian menjadi pendiri dan pionir NFT amal pertama di Indonesia ini pun menyumbangkan sembilan lukisannya di acara bertema Lelang Amal untuk membangun Training Centre kepada anak-anak down syndrome yang diadakan di Plaza Indonesia.
"Kami bangga bertemu dengan orang-orang hebat, orang kreatif dan tangguh yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Indonesia butuh orang-orang seperti yang terpilih hari ini, supaya bangsa kita tidak ketinggalan bangsa lain,” kata Penggagas Museum Rekor Indonesia Jaya Suprana.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MURI beri penghargaan untuk empat sosok inspiratif
Berita Terkait
Jalan santai HUT ke-355 Sulsel pecahkan rekor MURI dengan 534 ribu peserta
Minggu, 13 Oktober 2024 20:50 Wib
Pemeriksaan dan pengobatan penyakit Skabies di Makassar
Rabu, 3 Juli 2024 14:51 Wib
Perdoski Makassar raih rekor MURI pemeriksaan scabies massal gratis
Rabu, 3 Juli 2024 13:48 Wib
Festival "Sulsel Menari 2024" berhasil kantongi dua Rekor Muri
Rabu, 12 Juni 2024 18:23 Wib
Rekor MURI pagelaran Tari Pa'duppa di Makassar
Rabu, 12 Juni 2024 16:57 Wib
Disbudpar targetkan Festival Sulsel Menari raih dua rekor MURI
Rabu, 12 Juni 2024 11:21 Wib
Aksi buka puasa Ifthar Ramadhan terpanjang di Makassar raih Rekor MURI
Kamis, 14 Maret 2024 2:49 Wib
Kerajaan Arab-Pemkot Makassar agendakan buka puasa pada barisan terpanjang
Selasa, 12 Maret 2024 17:19 Wib