Makassar (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman) ikut memeriahkan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) tahun 2024 yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Barat (Sulbar) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Majene dan Universitas Sulawesi Barat.
Kegiatan tersebut mengambil tema “Dari Bumi Mandar Sulawesi Barat Bersinergi Lindungi Indikasi Geografis untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan” diselenggarakan di Gedung Assamalewuang Kabupaten Majene, pada 26-27 Juni 2024.
Kepala Kantor Imigrasi Polewali Mandar Adithia P Barus dalam keterangannya, Jumat, mengatakan Imigrasi Polewali Mandar menjadi salah satu peserta yang memamerkan berbagai layanan dan inovasi yang ada di Kanim Polman antara lain Paspor Biasa dan Elektronik, perangkat Mobile Unit, serta penyebaran informasi keimigrasian.
Adithia yang turut hadir dalam rangkaian acara menyatakan komitmen Kanim Polman untuk ikut mensukseskan acara Mobile Intellectual Property Clinic atau klinik kekayaan intelektual bergerak, merupakan program percepatan peningkatan kuantitas dan kualitas KI di Indonesia, yang juga dilaksanakan Provinsi Sulbar dengan menggali potensi KI yang dimiliki.
“Beberapa hari ini, kami jajaran Kanim Polman ikut memeriahkan acara MIC Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham dengan menggelar stand yang berisi informasi mengenai layanan dan inovasi yang ada di Kanim Polman yaitu aplikasi M-Paspor, Paspor Elektronik serta Layanan Paspor Jemput Bola Jempol MaMa dan Larasati."
"Kami juga menyiapkan doorprize yang kami berikan secara cuma-cuma bagi pengunjung yang beruntung yang bisa menjawab pertanyaan seputar keimigrasian,” tutup Adithia.
Sementara itu, Kadivyankum Kanwil Kemenkumham Sulbar Rahendro Jati,mengatakan pemilihan tema tersebut diambil karena saat ini sudah terdapat 2 (dua) Indikasi Geografis di Sulawesi Barat.
“Tema ini sengaja diusung dengan memadukan tahun 2024 sebagai Tahun Indikasi Geografis dan tema Hari Ulang Tahun Kekayaan Intelektual Sedunia. Terlebih lagi, saat ini Sulawesi Barat sudah memiliki dua Indikasi Geografis, yaitu kain Sutera Mandar dan kain tenun ikat Sukomandi,” terang Rahendro.
Sedangkan, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Majene Mustamin yang mewakili Bupati Majene membuka secara resmi acara serta memberikan apresiasi atas pemilihan Kabupaten Majene sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.
Mustamin menyampaikan, “Bapak Bupati berterimakasih dan berharap kegiatan MIC akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Majene, terlebih dengan banyaknya UMKM serta akademisi yang ada di Majene."
Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Pamuji Raharja yang juga turut hadir berharap layanan Kekayaan Intelektual akan secara nyata dapat bermanfaat bagi akademisi dan pelaku UMKM di Majene untuk membantu pendaftaran dan pencatatan Kekayaan Intelektual mereka.
Dalam acara tersebut diramaikan dengan pameran dari beberapa pelaku UMKM yang ada di Majene, serta pameran Pelayanan Hukum oleh Kanwil Kemenkumham Sulbar, yakni Layanan Keimigrasian, Pemasyarakatan, Kekayaan Intelektual, dan AHU.(*/Inf)